"Tas, lagi apa?" Suara lembut perempuan diujung telpon sambil melipat baju-bajunya.
"Dirumah aja Din. Kenapa? Mau ngajak jalan? Yuks kebetulan masih siang." Tasya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil ditangan kanan sambil pegang hp ditangan kiri.
"Yuks, ada yang mau aku obrolin sama kamu."
"Kayaknya serius nih. Ada apa sih?" Tasya meletakkan handuknya diatas kasur.
"Nanti saja aku ceritakan. Ditempat biasa yaa. 2 jam lagi bisa?"
"Oke, langsung pesenin minuman aja yaa kalau kamu duluan sampai. Aku pun begitu nanti kalau sampai duluan. Hehehehe...."
"Iya siap." Dinda tersenyum senang. Dia memang tidak punya banyak teman.
Tidak mudah baginya berteman, apalagi saat sekolah dulu, harta dan penampilan adalah syarat utama untuk memiliki teman. Beruntung ada Tasya yang anak orang kaya tapi tidak sombong seperti yang lainnya.
--------
"Arya buka pintu nak, kamu belum sarapan dan sekarang sudah waktunya makan siang." Mama mengetuk pintu kamar dokter jomblo yang ketampanannya mengalahkan semua rekan sejawat di rumah sakit dia praktek dan membuat semua kaum hawa disana terpesona, yang belum keluar kamar sejak semalam pulang.
"Iya Mah, nanti aku keluar." Suara malas penghuni kamar terdengar sampai pintu luar kamar.
Mama menghela napas mendengar jawaban anak bungsunya. Usia sudah mendekati kepala 3 tapi kelakuannya masih seperti anak kuliahan. Berpakaian rapih hanya pas bekerja saja. Diluar itu, celana jeans dan kaos oblong dengan sepatu kets dan topi pet adalah favoritnya.
Tidak akan ada yang mengira kalau dia adalah seorang Dokter Spog, profesi yang sang ibu inginkan untuk anaknya karena anak sulungnya sudah mengikuti jejak suaminya menjadi seorang pebisnis. Beruntung, Arya pun menyukai profesi medis karena dia tidak ingin berbisnis seperti abang dan ayahnya.
"Arya, kamu hari ini ada acara tidak?"
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel