Chereads / Pangeran Kutub / Chapter 2 - Bagian 2 Cewe Riang vs Cowo Dingin

Chapter 2 - Bagian 2 Cewe Riang vs Cowo Dingin

Keyra Adinda Septiani, gadis dengan kulit yang putih bersih serta rambut hitam pekat yang hampir mencapai pinggang. Memiliki mata yang bulat dengan bulu mata yang lentik serta alis yang tajam. Gadis berusia 16 tahun itu duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas namun masih sering dibilang anak SMP karena postur tubuhnya yang cukup mungil dari siswa siswi lain dengan tinggi badannya yang hanya 153 cm.

Keyra melirik jam tangan yang menempel di pergelangan tangan kirinya, tepat menunjukkan pukul 06.20. Jarak antara sekolah dan rumahnya cukup dekat, sehingga hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di sekolahnya. Bus yang ia tumpangi berhenti tepat di depan SMA Rajawali, Keyra bergegas turun bersama dengan anak-anak lainnya. Gadis itu memasuki gerbang sekolahnya yang belum cukup ramai karena masih ada 40 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi.

Sepanjang perjalanan Keyra terus saja bersenandung sambil sesekali tersenyum. Gadis mungil itu adalah gadis yang ceria dan pandai bergaul, maka tak heran kalau banyak siswa siswi lain yang menyapanya atau sekedar tersenyum kearahnya. Yang kemudian dibalas oleh gadis itu dengan sapaan balik ataupun senyuman balik.

Langkah kakinya terhenti di depan sebuah ruangan kelas yang berada di lantai dua, yang bertuliskan kelas XI IPA 1. Itu adalah kelas Andra. Gadis itu melongok melalui jendela dan mendapati hanya ada 2 orang yang berada di dalam kelas. Kemudian beranjak menuju pintu.

Keyra berhenti di ambang pintu mengamati dua orang yang ada di dalam. Yang pertama adalah siswa laki-laki dengan berambut acak-acakan yang sedang tertidur di bangku pojok belakang. Tipikal siswa yang berangkat pagi hanya untuk kembali melanjutkan tidur. Sedangkan yang kedua adalah siswa perempuan yang tengah sibuk membaca buku dengan kacamata yang bertengger di hidungnya. Duduk di bangku deretan pertama tepat di depan papan tulis. Tipikal siswa yang rajin dan selalu memperhatikan penjelasan guru.

Setelah berdiam diri selama beberapa detik, Keyra melangkah menuju bangku pojok kiri deret kedua dari belakang. Ini adalah kebiasaan Keyra yang sudah ia jalani selama setahun ini. Setiap pagi ia bangun lebih awal kemudian memasak sarapan untuk Andra. Namun karena gadis itu tidak pandai memasak jadilah ia lebih sering membawakan sarapan masakan mamanya. Gadis itu juga berangkat lebih awal untuk meletakkan bekal yang ia bawa di meja Andra. Atau biasanya ia menunggu Andra di depan kelasnya untuk memberikan bekal itu secara langsung.

Keyra berdecak sebal melihat isi laci meja Andra. Bayangkan saja laci meja itu hampir penuh dengan berbagai macam barang-barang. Oh tidak, laci meja itu bukan hampir penuh tapi bahkan sudah penuh dan membeludak. Cokelat, surat, bunga, dan berbagai makanan memenuhi laci. Keyra berdecak pelan.

"Yah saingan gue tiap hari makin banyak aja si," Gadis itu menggerutu sambil mengambil barang-barang itu dan membawanya keluar untuk dibagikan dengan orang yang lewat.

Keyra tersenyum saat melihat hasil kerjanya, sehingga hanya menyisakan kotak makan berwarna merah dan juga susu kotak rasa vanila di laci Andra. Tak lupa gadis itu juga menempelkan notes di atas kotak makan itu. Setelah pekerjaannya selesai Keyra beranjak dan melangkah menuju kelasnya yang berada di pojok lorong, yaitu kelas XI IPA 5.

*******

Seorang cowok memasuki gerbang SMA Rajawali dengan motor ninja hitamnya. Ia mengenakan helm full face berwarna senada dengan motornya dan juga hoodie berwarna hitam. Membuat sosoknya menjadi misterius dan juga dingin. Walaupun hanya matanya yang terlihat, namun hampir seluruh penghuni sekolah juga tahu kalau itu Andra.

Andra Danuar Septian adalah salah satu most wantednya SMA Rajawali. Memiliki tinggi badan 183 cm, membuat sosoknya menonjol karena tubuhnya yang jangkung diantara yang lain. Tidak hanya pintar di bidang akademi tapi juga pintar di bidang non akademi. Ia adalah kapten basket SMA Rajawali yang sudah sering membawa nama SMA Rajawali untuk menyebet gelar juara.

Sikapnya yang cuek dan juga dingin membuat para kaum hawa semakin penasaran dan semakin tenggelam akan pesona Andra. Ia juga memiliki kulit yang putih, hidung mancung, alis yang tebal juga rahang yang tajam. Andra adalah definisi pacar idaman.

Setelah sampai di parkiran, cowok itu melepas helm full face yang ia kenakan kemudian merapikan sedikit rambutnya yang berantakan yang tentu saja mengundang teriakan histeris dari siswi yang ada di sekitarnya. Ini adalah salah satu momen yang ditunggu oleh para siswi-siswi. Karena dengan hanya melihat Andra saja mampu menaikan mood mereka di pagi hari.

Selang beberapa detik kemudian, disusul oleh Devan, Zidan, dan Kafka. Kehadiran mereka bertiga kembali mengundang teriakan histeris para kaum hawa. Karena mereka berempat adalah most wantednya SMA Rajawali dan tergabung dalam geng The Bros. The Bros adalah julukan untuk mereka berempat karena persahabatan yang sudah mereka jalin sejak duduk di bangku kelas X. Kecuali Kafka, ia adalah teman Andra sejak duduk di bangku SMP.

Devan, Kafka, dan Zidan menyusul Andra yang sudah berjalan lebih dulu menuju kelas.

"Oyyy ndra, tungguin kali buru-buru amat lo" Teriak Devan. Cowok itu berlari kecil menghampiri Andra yang sudah jauh berada di depan. Disusul oleh Kafka dan juga Zidan.

"Eh lu pada udah ngerjain PR matematika?" celetuk Kafka setelah bisa mensejajarkan langkahnya dengan yang lain.

"Emang hari ini ada pelajaran matematika?" Ucap Devan dan Kafka berbarengan.

"Wah parah lu berdua, kaya gue dong udah selesai dari tadi malem," Ucap Kafka bangga.

"Yakin lu ngerjain sendiri palingan juga nyontek Andra tuh," Zidan tidak terima dengan kata-kata Kafka barusan.

Kafka tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang rapi sebagai jawaban.

"Tuh kan bener," Zidan menoyor kepala Kafka yang membuat cowok itu segera berlari untuk menyelamatkan diri dari amukan Zidan.

"Eh ndra, gue pinjem PR lu dong, emangnya lu nggak kasihan lihat gue nanti dihukum sama Bu Dena?" Ucap Devan memelas pada Andra.

Diantara mereka berempat, Andra lah yang paling pintar. Walaupun ia terkenal cuek dan dingin tapi ia tidak segan-segan untuk membantu teman-temannya, apalagi kalau cuma masalah PR.

Sesampainya di kelas Andra melemparkan bukunya pada meja belakangnya, yaitu meja Zidan dan Devan. Sedangkan ia satu meja dengan Kafka.

Buku itu diterima dengan senang hati oleh Zidan dan Devan. Mereka langsung saja menyalin PR Andra dengan secepat kilat sebelum bel masuk berbunyi.

"Eh ndra, gue laper nih." Kafka memegang perutnya yang sejak tadi sudah berbunyi.

Andra merogoh laci mejanya dan menemukan kotak bekal berwarna merah dan satu buah susu kotak rasa vanila. Disana juga tertempel sebuah notes.

Jangan lupa dimakan ya ndra :)

Keyra.

Setelah membaca notes itu, Andra lalu menyerahkan kotak makan itu pada Kafka yang disambut dengan senyuman lebar cowok itu.

"Nggak papa nih gue makan ndra?" Ucap Kafka

"Udah sering kan?" Jawab Andra.

Kafka membuka kotak makan itu dan mulai memakannya dengan lahap.

"Dari Keyra kan ndra? Gila tuh cewek nggak ada bosan-bosannya buatin lu sarapan bahkan sampai rela datang pagi buat bersihin laci meja lu supaya tinggal ada makanan dia. Ya walaupun ujungnya gak lu makan dan kita-kita yang akhirnya habisin," Ucap Kafka yang tidak ditanggapi sepatah katapun dari Andra.