Semua menatap was-was kepada Herlina kecuali Ganesha yang memang sudah hafal dengan kelakuan murahan Herlina.
"Kamu gimana kabarnya?"tanya Herlina lembut.
Ganesha sudah duga kata-kata sok perhatian itu keluar dan ia pastikan di belakang Herlina sudah ada Veggan.
"Ditanya tuh jawab!"Seru Veggan.
Benar saja Veggan ada di belakang Herlina dan berjalan kearah samping Herlina.
"Pergi"usir Ganesha sambil memalingkan wajahnya kearah handphone yang ia pegang saat ini.
Veggan terkekeh pelan saat melihat kelakuan Ganesha.
"Gini lu?ga ada bales budi nya sama sekali"ucap Veggan langsung mendapat tatapan marah Ganesha.
jadi dia tidak ikhlas melakukan itu?bagus,akan Ganesha tunjukkan siapa yang sedang ia lontarkan kata-kata itu.
Ganesha bangun dari duduknya dan berjalan sambil membawa infusnya kehadapan mereka berdua.
Alis Ganesha naik satu dan menatap remeh mereka berdua.
"Mau main perhitungan sama gua?"tanya Ganesha tak main-main.
celakalah Veggan sekarang,keadaan hening tak ada yang menjawab pertanyaan tajam Ganesha.
"Sekali lagi,mau main perhitungan sama gua?"tanya Ganesha mengulang kata-katanya.
"Boleh kalo lu nggk keberatan"ucap Veggan.
Ganesha menganggukan kepalanya ia menatap Veggan dari atas sampai bawah bahkan Herlina juga di perlakukan seperti itu.
"Mau dari mana?"tanya Ganesha semakin menantang.
Melody dan yang lain was-was Ganesha akan seperti dulu yaitu menghabiskan lawannya dengan cara yang sangat rapih.
"Nes,jangan macem-macem"tegur Naomi maju kearah Ganesha.
"Manusia itu kalo didiemin makin ngelunjak,sekarang waktunya gua main Naomi"ucap Ganesha tajam.
Oke,Naomi mundur selangkah jujur saja ia takut dengan Ganesha yang mulai banyak berbicara karena setiap kata yang ia keluarkan dari mulut tak pernah main-main.
"Nes cukup yang tahun lalu"ujar Melody.
"Bener tuh kata Melody"tambah Balqis.
"Kalian kalo lebih memilih gua sering diinjek mending kalian keluar dari sini!"sentak Ganesha makin emosi.
Veggan tak tahu apa yang dilakukan Ganesha sewaktu tahun lalu sehingga membuat teman-temannya melarang.
"Gimana Veggan Ravendra?"tanya Ganesha.
"Nes,lu apa-apansi?!"tanya Herlina mulai emosi.
"LU YANG APA-APAAN ,PICIK?!"Teriak Ganesha berhasil membuat ruangan ini lebih dingin dan mencekam.
Herlina tentu saja akan berakting kaget dan seperti orang ingin menangis.
"Lu udah dikasih tumpangan hidup disini jangan songong,manusia ga tau diri!"sentak Veggan.
"Woah! merasa ini rumah punya lu?merasa lu yang ikut bayar semua keperluan rumah?hey! sadar,anda disini hanya ANAK NAKAL yang nyusahin orang tua,nah tadi lu mau main perhitungan kan?lu mau gua bales budi ke lu karna semalem lu bantu gua buat ke rumah sakit?heh! gua ga pernah minta bantuan lu buat anterin gua ke rumah sakit! kejadian tadi malem tuh karna lu yang maksa,emang gua yang minta?sadar boy! kita sedari dulu nggk punya masalah berat tapi kenapa kaya nya selama gua hidup berdampingan sama lu,gua ngerasa gua pernah buat salah sama lu,padahal nggk sama sekali!justru lu yang sering nyari masalah dan buat kesalahan di hidup lu sendiri! sekarang gini, kapan gua buat salah sama lu?kapan gua bikin masalah dihidup lu ha?!"Sentak Ganesha tak tertahan kan.
"Lu mau tau kesalahan lu?"tanya Veggan dan.langsung diangguki oleh Ganesha.
"Lu yang ngebuat orang yang gua cintai dibenci sama keluarga sendiri"kata-kata itu keluar dari mulut Veggan.
Ganesha menaikkan alisnya sebelah dan kemudian ia tertawa jahat.
"Herlina yang lu cintai? hahaha,si picik yang berhasil ngebuat orang benci sama gua?hahaha,lu gatau aslinya dia dibelakang lu,lu gatau sikap sama sifat jelek dia di belakang lu dan yang lu tau dia lembut,penyayang dan baik hati. tapi itu semua bohong! lu tau?dia tuh dengki dan iri sama gua,apapun yang ada di gua!dia mau! dia gamau kalo gua seneng,sedikit pun dan berakhir dia buat-buat cerita ke orang-orang sampe semua orang percaya dan benci sama gua termasuk LU BENCI KE GUA TANPA SEBAB DAN SEBAB LU TUH HANYA SAMPAH!! KALO LU MAU GUA PERGI DARI INI RUMAH,OKE GUA PERGI TAPI INGET GUA BAKAL BIKIN PERHITUNGAN SAMA APA YANG LU LAKUIN DARI TAHUN-TAHUN LALU SAMPAI TADI MALAM"teriak Ganesha,nafas Ganesha tak beraturan dan Ganesha pun segera berjalan kearah lemari tetapi gerakan saat mengambil baju-baju nya di hentikan oleh Melody.
"Jangan"ucap Melody.
"Gua capek Mel! hidup gua ga ngenakin banget!mending gua pergi dari manusia-manusia anjing"ucap Ganesha.
"Berarti lu gamau nyelesain masalah ini? lu gamau ngelurusin masalah ini?"tanya Naomi memberani kan diri.
Ganesha menoleh kearah Naomi dan berjalan kearah Naomi.
"Biar waktu yang ungkapin semuanya dan gua pamit"ucap Ganesha sambil mencabut selang infusnya.
Ganesha berjalan keluar tanpa membawa baju satu pun dan dengan rasa benci yang semakin menambah kepada Herlina bahkan Veggan.
untung saja mobil Ganesha sudah ada di rumah ini dan ia pun segera pergi saat tahu temannya bahkan Veggan ikut mengejarnya.
darah yang ada ditangan Ganesha semakin banyak membuat Ganesha segera membersihkan dengan tissue yang ada di dashboard.
Ganesha dapat melihat kalau mobil Veggan dan temannya ada dibelakangnya dan ia pun segera mempercepat lajuannya.
handphone Ganesha berdering dan dengan terpaksa Ganesha mengangkat dan harus membesarkan spikeernya.
"Hallo Ganes"itu suara ayah nya yang seperti panik.
"Iya"sahut Ganesha berusaha tak ada suara panik dari mulutnya.
"Kamu dimana?kamu jangan pergi Ganes,ayah akan jemput kamu kalo kamu ga sanggup serumah sama Veggan,Nes"ucap ayahnya.
"Telat yah,Ganes udah pergi dari sana".
"Kamu kemana?!Ganes!jangan bikin ayah tambah panik Ganes!kesehatan kamu Ganes!utama kan dulu kesehatan kamu nak!yaallah Ganes!!"teriak ayahnya dari sebrang sana.
"Ganes tunggu ayah di rumah nenek"ucap Ganes langsung mematikan telpon nya.
Mobil mereka masih mengikuti Ganes ,oke Ganes akan membuat mereka kewalahan.
"Go!!"Teriak Ganes langsung menambah kecepatannya bahkan menggocek orang-orang yang menghadangnya.