Chereads / Just to met / Chapter 1 - Ber-ending saat baru mulai

Just to met

🇮🇩sindipaulia_
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Ber-ending saat baru mulai

Diary of Jane. 1

📝📝📝

Lo pernah gak, merasa kalo Lo itu orang paling sial di dunia?

Gimana sih rasanya?

Gak enak.

Ada yang Lo pengen banget, itu bisa Lo liat, tapi gak bisa Lo gapai, itu gimana sih rasanya?

Rasanya seperti anda jadi Ironman dan rasanya hmm banget.

Pernah gak Lo bayangin Lo mimisan satu malam gara gara liat cowok yang dapat kasih sayang lebih dari tuhan?

Makhluk ganteng, manusia yang sama sama makan nasi tapi kenapa gantengnya nauzubillah.

-- Arka Bramasta Hardikha

📝📝📝

"Arka!" Lagi lagi.

Memang anjing kok! Gue teriak ampe rasnya urat nadi gue mau keluar, dia malah cuma lirik gue pake ujung mata. Bangke Lo! Wajar sih, gak denger, gue kan teriaknya dalam hati. ~Jane merengut sambil ngedumel dalam hati.

"Hmph, cian," sindiran dari Riko itu lebih tepat di katakan makian, but Jane hanya bodo amat.

"Nyet, kasih gue duit dong." Tambah orang yang sama dan membuat Jane semakin kesal.

"Lo barusan panggil gue Nyet?" Jane melirik tajam orang yang lebih tepat di sebut iblis.

"Eh, Koko keran, Lo sana mandi di bak air susu sege'em, biar melempem," Fix, Jane lagi gak bisa di ganggu gugat.

"Nama gue Riko, bukan Koko keran,"

Urusan sama gue apa yah?, biarin aja, besok juga mati sendiri. Jane acuh.

"Dengerin gue dong,"

"gak, suara Lo fals, males gue denger,"

"Cailah, anjir banget sih Lo,"

Jane diam, dia lagi malas buat ngeladenin Riko. Moodnya udah anjlok lagi gara-gara di cuekin Arka.

Kenapa coba Jane mesti jatuh cintrong sama malaikat super ganteng yang kenyataannya udah punya pacar. Hiks.

"cara cepet mati gimana yah," Jane menelengkan kepalanya, melihat lokernya yang berjamur dan hanya ada sarang laba-laba didalamnya, "gue gak jelek-jelek amat kan?"

Disaat banyak cewek yang dapat sesuatu di lokernya pada hari pertama, Jane cuma ber-ending duduk di taman sambil liat laler terbang, kayaknya laler aja alergi sama Jane.

Jane, peluk lutut Lo, bayangin kalo Lo lagi meluk dia, ah, halu deh Lo. ~ Malaikat jahat Jane keluar.

Jangan Jane, lo jangan mudah percaya sama malaikat bangsat di samping Lo, percaya aja suatu hari nanti lo bakal dapat pangeran.

~ malaikat baik kini menghasut Jane.

Nanti.

Gak tau kapan.

Hari pertama Jane di SMA berakhir tragis.

Di loker Jane kosong, disaat dia liat si gendut dapat coklat dari dalam lokernya, dia juga ngarep tapi nihil, kagak ada.

Jane dapat kursi paling belakang di kelas.

Jane kan pendek.

~ Tega ih.

"sabar, gue juga prihatin sama Lo,"

"saking sebelnya gue sama dunia, gue sampai denger sebuah pencerahan dari malaikat," Jane Radista udah lelah, dia terlalu capek.

"Woy, gue orang!"

"Eh," Jane hampir gak percaya sama apa yang dia liat, terlalu dramatis. "Oh Lo bang," balik ke laptop, Jane balik meluk lututnya.

"Lo kenapa sih,"

"Gue jadi sad girl bang,"

"Lo menyedihkan banget sih," sebuah elusan mendarat di kepala Jane. "Kenapa Lo jadi sad girl disaat Lo bisa jadi good boy."

Singhh...

"good boy? Lo kira gue cowok apa?"

"Gak, Lo adek gue," cowok yang merupakan kakak Jane itu merangkul leher adek ceweknya pake cara sama kayak sama cowok.

"Bang," Jane menengadah.

"Gue gak jelek-jelek amat kan?"

"Pertanyaan konyol!"

"Lah, jadi? Kalo gue cantik pasti gue udah punya pacar, seenggaknya gue dapat hadiah di loker gue," ujar Jane meringis, menyedihkan, memperhatikan, hiks.

"Buat apa sih pacaran? Buat apa juga hadiah di loker? Gak guna juga,"

"..."

Yang di omongin bangke ini memang bener, buat apa pacaran, buat apa hadiah, buat apa? Gak guna. "Tapi gue kan juga mau ngerasain walaupun cuma sehari, di perhatiin sama cowok, di suapin, di peluk, di kasih coklat," Jane frustasi, dia satu-satunya cewek di kelas yang menyandang status jomblo.

"Sama gue aja gimana?"

"Eh? Bang, Lo gak perlu korbanin kesucian Lo buat gue,"

Kesucian? Maksudnya apaan? ~

Kay mengerutkan keningnya, "yailah, kan cuma suapin, sama kasih coklat, kalo cium gue cium kening aja, dan peluk.."

"Bang kay," lirih Jane datar.

"Hm," sahut Kay, kemudian dia memelototi Jane, "Lo barusan panggil gue apa? Bangke?"

"Bang, Kay," Jane menekankan setiap katanya. "Tapi kalo bangke lebih baik deh." Sambung Jane cepat.

"Dih Lo, kurang ajar." Bentak Kay, "lupain aja niat baik gue, bye."

Emang bangke punya niat baik apa? batin Jane sambil menenggelamkan wajahnya di balik lipatan tangan yang ada di lututnya. Jane gak sadar barusan Kay ngajak dia pacaran satu hari.

"BANG KAY!" Jane segera bangkit dan langsung mengejar Kay, orang yang ia panggil langsung menepuk jidatnya dan menoleh.

"Bang, humph," mulut Jane di bekap oleh Kay.

"Panggil gue kak Kay! Jengah gue denger kata bang itu, apalagi waktu Lo panggil gue lengkap pake nama." Gertak Kay.

Dih, kok serem.

"Lo udah bikin gue malu, gue narik kata-kata gue tadi," Kay melepaskan tangannya dari mulut Jane.

📝📝📝

Sakit bang, Lo gak tau rasanya.

Gue gak tau rasanya sakit banget.

Padahal gue barusan di bikin terbang sama kata-kata Lo.

Lo gak tau rasanya jadi gue.

Rasanya Lo habis di ajak terbang sementara Lo gak punya sayap, seketika tangan Lo di lepas dan Lo jatuh balik ke bumi.

Terhempas.

📝📝📝

*next 1 abad lagi* canda..