SATU JAM SEBELUMNYA
Kiran Kanishka pulang dari beraktifitas setelah lelah bekerja seharian. Ada banyak kasus yang harus ia diskusikan dengan para jaksa sebelum memulai proses perkara di pengadilan. Meskipun demikian, Kiran tetap mementingkan suaminya. Setidaknya ia bisa memasak makan malam untuk suaminya.
Sesibuk apapun Shawn selama ini, ia selalu berusaha untuk makan malam di rumah. Terlebih saat ancaman dari Kanishka makin membuatnya tak bisa berlama-lama di luar.
Begitu Kiran tiba di depan koridor hendak masuk ke Penthouse-nya, seorang pria yang sangat Kiran kenal sudah berdiri bersandar pada dinding depan pintu Penthouse.
"Ayah?" Yousef lalu menengakkan posisi tubuhnya dan tersenyum menghadap Kiran.
"Kamu baru pulang, Nak?" sapa Yousef pada putrinya. Ia pun berjalan menghampiri dan Kiran membalas dengan senyuman manis yang sama.
"Iya, Ayah. Apa yang Ayah lakukan disini? Ayah mencari siapa?"