Ciuman itu terasa begitu lembut dan penuh kasih sayang. Delilah tertegun sesaat tak berani memalingkan wajah saat James mencium pipinya.
"Bisakah kita berbaikan? Aku tidak tahan kamu terus marah padaku," gumam James lembut di telinga Delilah. Delilah harus menelan ludahnya penuh kesulitan. Napasnya dan detak jantungnya jadi malah tak teratur.
"Jawab Candy. Jangan diam saja," tambah James dengan suara seperti sedikit merengek. Delilah sedetik melirik pada James yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Apa... maumu, Tuan J?" gumam Delilah bertanya tapi tak berani memandang James. James tersenyum tipis dan sedikit menjauhkan wajahnya.
"Jika kamu mau berkencan denganku selama tiga hari berturut-turut. Aku akan melupakan tentang utang itu." Delilah mengernyitkan kening dan menoleh pada James. Apa lagi ini?
"Apa maksudmu? Apa kamu mau menipuku lagi?" tanya Delilah masih dengan suara kecilnya.