10 MENIT SEBELUMNYA
James memegang bahunya meringis kesakitan saat membuka penopang lengan yang melingkar di bahu. Ia menaikkan siku mencoba lagi pergerakan sendi di bahunya yang terluka. Dalam ekspresi kesakitan, ia berdiri di depan cermin yang mulai pudar dimakan usia sambil melatih tangan kirinya.
Dengan sedikit terengah, James mengambil sebuah senjata shotgun dan memasukkan seluruh pelurunya satu persatu. Setelah mengokangnya, James coba membidiknya menggunakan kedua tangannya. Rasa sakit di bahunya sudah tak lagi penting. Hari ini semua akan berakhir.
Ia kemudian mengintip dari balik tirai kamarnya dan menghela napas. Targetnya baru tiba dan mulai mengepung seluruh gereja. James kemudian mengambil ponsel dan menelepon Grey.
"Tunggu di ujung jalan. Habisi semua yang mencoba masuk. Jangan beri ampun!" ujar James dingin dengan nada rendah yang menakutkan pada Grey.