Shawn tak perlu berteriak atau menghardik untuk membungkam seseorang. Itu termasuk untuk Kiran. Ia hanya perlu memanggil nama dan menatap tajam, maka itus udah bisa membuat Kiran terdiam.
"Kita belum bercerai, Kiran. Jadi aku masih punya hak atas dirimu!" Kiran terdiam dan menatap mata Shawn dengan raut sedih.
"Aku mohon ... dengarkanlah aku sekali lagi. Aku punya penjelasan untuk itu semua," sambung Shawn makin lembut. Kiran tak mau menerima dan memilih untuk menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah percaya padamu ... seperti wanita bodoh. Aku sangat mempercayaimu, tapi yang kamu lakukan ... sangat menyakitiku," lirih Kiran membuat mata Shawn ikut berkaca-kaca.
"Aku mengira ... kamu menolakku karena kita tak saling mengenal. Tapi aku tak pernah menyangka jika ternyata kamu memilih untuk memuaskan nafsumu dengan wanita lain daripada mengenalku," sambung Kiran lagi.