"Tunggu ... tidak ada bukti jika daftar yang sudah kuberikan padamu adalah palsu!" sahut Yousef membela dirinya. Alvero mendengus kesal dan makin mendekat.
"Lalu itu apa!" tunjuknya dengan mocong senjata yang diarahkan pada brankas kecil itu lalu mengarahkannya lagi pada kepala Yousef.
"Itu hanya tempatku menyimpan uang!" Alvero sontak tertawa terbahak bahak dan terlihatlah dua gigi emas yang menjadi kebanggaannya.
"Apa kamu seorang nenek-nenek tua yang memerlukan sebuah kotak kecil untuk menyimpan uang agar cucu-cucumu tidak mengambilnya!" ejek Alvero dengan mata membesar. Yousef hanya mendengus saja dan tidak membalas.
"Buka ... aku ingin lihat apa isinya!" desak Alvero lagi pada anak buahnya. Pria yang diperintahkan Alvero lantas membuka dengan paksa sampai brankas itu benar-benar terbuka.
"Kosong, Tuan!" lapor anak buah Alvero lagi.