"Tuan Hunter!" ujar Lenora begitu ia membuka pintu penthouse-nya. Grey berdiri di depannya dengan pandangan yang sedikit menunduk. Tak ada kata yang diucapkan oleh Lenora dan Grey kecuali keduanya hanya saling memandang pada akhirnya.
Entah apa yang sesungguhnya dirasakan Lenora pada Grey yang pernah menghabiskan satu malam dengannya. Malam yang bahkan belum bisa dilupakan Lenora. Hubungan dingin selama bertahun-tahun bekerja di tempat yang sama ternyata berbanding terbalik.
Sebelah jari lentik Lenora sedikit menjulur ke depan dan Grey meraihnya tanpa bicara. Ia masuk dan dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan, ia makin mendekat dan mencium Lenora.
Kedua tangan Lenora kini meremas kemeja Grey menuntunnya masuk ke kamar. Ada airmata di sisi pipi Grey yang terlihat dan diseka oleh jari Lenora. Sebelah tangannya yang memegang jas lalu melepaskannya begitu saja di lantai, Grey lalu membelai garis rambut Lenora dengan lembut.