Setelah Alex dan Aura perlahan pergi dari hidup Audi, kini hidupnya sangat sunyi. Jarum jam berdetak menuju pukul sepuluh malam. Audi termenung di balkon kamarnya dan menatap ke arah taman rumahnya.
"Biasanya jam segini lo ada di taman dan ngerecokin gue kalau gue belum tidur," ucap Audi.
Baru satu hari saja rasanya sangat sepi. Ia menginginkan Alex ada disini, tetapi mau bagaimana lagi itu semua sudah keputusan Alex dan Audi tidak ada hak untuk mencegahnya.
Suara derit pintu terbuka dengan pelan, kepala Audi menoleh ke sumber suara. Ternyata yang membuka pintu adalah mamanya. Melihat itu, Audi langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu balkon kamarnya.
"Ada apa, Ma? Tumben banget," tanya Audi.
Mama Audi duduk di kasur milik anaknya itu. "Nggak, mama cuma mau lihat kamu. Eh, ternyata kamu belum tidur. Kenapa nggak tidur? Lagi banyak pikiran, ya?"
Audi menggeleng pelan.
"Beneran? Mau Mama temenin sampai tidur?"