Chereads / THE ZOMB!E [HUNHAN] / Chapter 2 - Chapter 1 : Run

Chapter 2 - Chapter 1 : Run

SM Senior High School

12.50pm

at Class XII-1

.

.

.

.

.

Seorang namja bersurai hitam yang duduk sendiri di kursi ujung belakang menguap karena bosan dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Dia tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan karena ia sedang melihat seseorang melalui jendela. Seorang itu adalah namja cantik yang sedang bermain sepak bola dengan lincah dan tak lupa senyum yang terpasang di wajah imutnya membuat para senior baik namja maupun yeoja yang menonton di pinggir lapangan pun histeris karena melihat senyum menawan dari si namja cantik.

Sehun yang sedari tadi memperhatikan namja cantik itu pun ikut tersenyum melihat betapa imutnya Luhan sang adik yang di lempar-lempar ke udara oleh teman se-timnya karena berhasil mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

Setelah memperhatikan sang adik, Sehun kembali menghadap ke depan dan langsung berjalan keluar dengan angkuh tanpa mempedulikan Guru dan bisikan-bisikan antara kagum dan cemooh dari para siswa dan siswi di kelasnya karena tidak sopan.

Sehun berjalan menuju toilet dengan wajah datar dan tangan yang di masukkan ke saku celana sehingga terlihat cool banyak siswi yang memandang kagum pada dirinya karena memiliki paras yang tampan dengan garis rahang yang tajam dan memiliki mata tajam yang mengintimidasi setiap orang yang di lihatnya.

Di dalam toilet ia bertemu dengan Luhan yang sedang membasuh wajahnya. Ia tersenyum melihat dirinya yang terpantul di cermin. Sehun terdiam

'Kenapa perasaanku buruk' batin Sehun.

"Sehuniiee.. ada apa ?" Luhan tersenyum karena Sehun memeluknya dari belakang dengan manja.

'Kenapa firasatku mengatakan ada kejadian yang tidak diinginkan hari ini' batin Sehun lagi.

"Tidak apa Lu, biarkan aku memelukmu seperti ini." Sehun tersenyum melihat bayangan dirinya memeluk Luhan di cermin wastafel.

"Apa sehuniie tidak enak badan ?" Tanya Luhan sambil menaruh tangannya di jidat Sehun.

"Apa aku terlihat seperti tidak enak badan ?" Tanya Sehun menggoda meniup telinga kiri Luhan.

"Hahaha... tid-haha..ak Sehunniie.. geeli haha.." Jawab Luhan sambil berusaha menutup bibir Sehun. Sehun terkekeh dan langsung membalik tubuh Luhan dan langsung mencium bibir adiknya.

"Mmpphhh.. See..mmph.hunniee"

Luhan memukul dada bidang Sehun tanda ia mulai kehabisan nafas dan Sehun akhirnya menyudahi ciuman itu dengan lembut

"Haa..haa..haa aku hampir kehabisan nafas Sehunniie" Luhan mengerucutkan bibirnya yang membuat ia semakin imut.

"Jangan mengerucutkan bibirmu Lu, aku semakin ingin menciumnya." Sehun mengusak surai madu Luhan.

"Bagaimana pelajaran di kelas Lu ?"

"Membosankan"

"Apa kau ingin membolos bersamaku Lu ?"

"Aku mau, taa-pii.."

"Ayolahh.. tidak akan ketahuan, kita akan lewat jalan rahasia di belakang sekolah." Sehun langsung mengenggam tangan Luhan dan berjalan mengendap-endap menuju jalan rahasia yang disebut Sehun.

.

.

.

.

"Apa kau suka es krim nya Lu ?"

"Eemmm.. sang-aaaatt... suka" Luhan mengangguk dengan semangat.

Setelah beberapa jam berjalan-jalan berdua, Sehun dan Luhan memutuskan untuk pulang karena mereka sudah terlalu lama berjalan-jalan di luar. Sehun berjalan sambil merangkul Luhan dan bernyanyi 'lebih tepatnya hanya Luhan yang bernyanyi' . Sehun hanya mendengarkan dan sesekali terkekeh melihat bibir adiknya bergerak lucu ketika bernyanyi.

'Kenapa sepi sekali, tidak seperti biasanya. Bahkan mobil-mobil itu berhenti di tengah jalan dengan mesin yang masih menyala.' Batin Sehun.

"Tidak biasanya sepi seperti ini." Kata Luhan yang juga menyadari keanehan di sekitar jalan menuju rumah mereka. Sehun hanya terdiam.

Dan setelah beberapa menit berjalan, mereka telah sampai di depan rumah mereka. Ketika Sehun hendak membuka pagar, mereka mendengar teriakan yang berasal dari dalam rumah mereka.

"Itu seperti suara mama." Kata Luhan

"Ayo Lu kita masuk" Sehun langsung menarik tangan luhan dan berlari masuk ke dalam rumah. Mereka melihat darah berceceran dimana-mana.

"Mama.. Papa..." Luhan memanggil kedua orang tuanya dan tidak ada yang menyahut.

Sehun dan Luhan langsung memeriksa ruangan-ruangan dan mereka menemukan kedua orang tua mereka di terkam dan di makan oleh manusia dengan wajah yang buruk dan pupil mata yang aneh.

"Mama.. papa..." Ucap Luhan lirih melihat kedua orang tua mereka di makan oleh Manusia, Luhan ingin berlari ke tempat kedua orang tua mereka terbaring, tetapi Sehun menahannya dan menyuruhnya diam agar manusia itu tidak menyadari kehadiran mereka.

"Kenapa manusia itu memakan kedua orang tua kita Sehunnie ?" Tanya Luhan pelan sekaligus panik melihat kedua orang tua mereka di makan.

"Aku juga tidak tahu Lu" jawab Sehun memeluk Luhan yang sebentar lagi akan menangis.

"Sehunniie..hikss a..-ku takut, ma..-manusia..hikss ka..-nibal itu meng..-erikan." Luhan menangis memeluk erat Sehun dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sehun. Sehun hanya bisa menenangkan Luhan dan ia juga sebenarnya merasa sedih karena kedua orang tua mereka mati di makan manusia kanibal itu.

Luhan melepaskan pelukannya pada Sehun dan melangkah mendekati manusia kanibal yang sedang memakan isi perut mamanya.

"Kenapa kau memakan orang tuaku?!" Tanya Luhan marah.

manusia kanibal itu berhenti, lalu menengok ke arah Luhan dan langsung berjalan ke arah tempat Luhan berdiri. Manusia kanibal itu langsung menyerang Luhan dan ingin menggigitnya.

BUGGH!

Sehun meninju manusia kanibal itu dan langsung menarik Luhan ke belakang tubuhnya, melindungi Luhan. Manusia kanibal itu bangkit dan menyerang mereka lagi, tetapi mereka sempat menghindar dan langsung berlari ke luar rumah.

Mereka berlari menuju pagar dan menutup nya agar manusia kanibal itu tidak bisa menyerang mereka. Mereka menghela nafas lega. Setelah itu, Luhan melihat ke arah jalanan dan terkejut.

"Sehunnie me-..reka banyak se..-kalii." kata Luhan tergagap melihat banyak manusia kanibal itu berjalan ke arah mereka.

"Ayo Lu!, kita lari..." Sehun langsung menarik tangan Luhan dan berlari bersama.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be Continued