Aluna sudah selesai dengan dirinya, kini ia kembali duduk sambil bersandar di bangsal. Alana pergi membeli sarapan sedangkan Ambu sibuk mengemasi beberapa pakaian mereka.
Pintu ruangan terbuka, dua orang di dalam sempat menduga itu Alana. Tapi sayangnya tidak, seorang lelaki tampan dengan brewok tipis di sekitar rahang tersenyum cerah. Satu buket mawar merah dan sepaket buah berada di kiri dan kanan tangannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" dia yang mengucap salam membuat Bu Ros dan Aluna mengalihkan perhatian.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab anak dan ibu serempak
"Eh Zidan, mari masuk"
"Iya Ambu, selamat pagi" Zidan meraih tangan Bu Ros dan mencium tangan wanita yang pernah menyusuinya.
"Pagi juga, sendirian saja? Abi sama Ummi tidak datang?"
"Katanya nanti siang Ambu, Abi masih ada urusan, jadi Ummi juga ingin pergi bersama Abi saja nanti" Bu Ros mengangguk