Chapter 6 - Dia

Setelah mengetahui kalau gue akan di jodoh kan sama teman papa gue. Dan gue nggak tahu kalau yang akan di jodohkan teman kecil gue yang udah lama tidak kelihatan. Dan akhri ya gue ketemu dia dengan agak sedikit berubah, yah! berubah, tapi sikap dingin ya tidak pernah hilang sama sekali.

"Sayang gimana yang tentang semalam, apa kamu menerima ya?" Tanya papa kepada ku.

"Iya sayang gimana kamu mau atau tidak sayang?" sambung mama sama pertanyaan ya kayak papa.

"Maa... aku mau, tapi..." perkataan ku di sambung oleh mama.

"Apa itu sayang, atau karena kamu mau lanjuti lagi sekolah kamu dulu. Baru nikah gitu ya sayang" Tanya mama.

"Iyah maaa... mama aja tahu soal itu" jawab ku sembari senyum.

"Yaa iyalah sayang mama aja tunggu jawaban mu itu. Soal ya ditto yang nyuruh sayang. Kalau bukan ditto yang nyuruh yaa mama suruh aja kamu jadi pengganti papa di perusahaan" tukas mama.

"Lahhh... mama.. seharus ya selesaikan dulu s1 atau s2, papa aja sudah s2 udah cocok jadi CEO hotel grey house" sambung aku dengan nada malas.

"Hahaha... eonni comel banget kalau lagi jawab kek gitu. Bikin gemes, nanti kalau kak ditto tahu kalau eonni selalu jawab kek gitu bakalan di cubit deh pipi ya". Gumam adik ku sih khairani.

"issss" jawab ku sambil buang muka, sebab muka ku udah kayak kepiting rebus.

"Hahahahha lihat itu eomma, appa eonni blushing" kata khairani.

"Iya sayang, kamu pandai sekali, eonni kamu malu kek gitu" sambung mama dengan wajah ceria.

.

Setelah habis bebincangan dengan mama,papa dan adik aku yang bikin marah aja bawakan ya. Aku langsung pergi ketempat ke kamar ku, karena besok udah mulai ujian UN aku harus belajar sebentar habis itu aku langsung tidur supaya tidak ngantuk di sekolah.

Tiba-tiba ada getaran di meja belajar ku, dan ku lihat hp ku yang bergetar. Ada nomer yang tidak kenal, aku angkat dan.....

"Hello?" kata ku

"Heii" jawab dia

"Iyah ini dengan siapa ya? Ada apa ya nelpon malam-malam" Tanya ku dengan penelpon.

"Ini saya je" sambung dia

"Iyah siapa, bilang lah gua nggak ada waktu untuk bicara soal ya aku lagi belajar ni. Bilang aja mau bicara apa, susah amat sihh" tukas gua ke dia

"Je ini saya ditto" gumam dia dari seberang sana

"Heh, kak ditto ada apa kak nelpon jeje kak?" kata gua yang terkejut.

"Ehmm.. gini kamu besok ujian kan?" Tanya dia sama gua

"Ehmm iyaa kak ke-napa kak?" jawab gua gugup.

"Boleh saya yang antar jemput sekolah kamu?" bilang dia lagi ke gua

"Ha? Antar jemput? Nggak usah kak lagian gua bawak mobil kok" sambung gua dengan cepat

"Bukan gitu ini disuruh mama papa kita berdua" jawab dia dengan nada agak sedikit dingin

"Kapan bilang ya kak, dan ngomong apa saja kak?" Tanya gua kek dia

"Tadi barusan aja mama papa saya tadi nelpon ke mama papa mu" tukas dia cepat

"Ehmm baiklah kak, kalau gitu jeje mau lanjuti lagi ya belajar ya soal ya besok masuk cepat kak" sambung gua ke dia dengan cepat juga.

"Baiklah belajar yang rajin ya sayang" kata dia dengan sebutan kata sayang tadi.

"Apa? Ohya kak ma-ka-sih kak" jawab gua dengan gugup sebab dia bilang sayang. Dan otomatif ya pipi gua blushing again, pipi gua panas.

"Hehehe iyaiya, yaudah jangan di pegang aja pipi ya tuh, saya tahu kok pipi mu panas" kata dia sambil ketawa kecil.

Dan gua nggak ada kata sama sekali, gua langsung matii aja telponan dari dia. Sebab dia sudah tahu kalau gua lagi blush.. oohh nooo dasar itu anak, lihat aja besok gua balas dendam.

Setelah selasai belajar gua lihat jam menuju pukul 22.00 wib. Aiigoo jinjja kok bisalah. Gara-gara anak itu nemani dia ngobrol sampai malam huuuufffttt gua langsung terjun ke tempat tidur gua. Mata gua udah minta di pejam kan dan akhir nya gua pejam kan mata.

.

Jam weker gua berbunyi meraba dimana arah suara itu dan gua matikan agar tidak bunyi lagi. Dan apa... jam menuju pukul 05.30 gua menjerit sekuat-kuat ya gua langsung ke kamar mandi. Lepas itu gua langsung berpakai sekolah dan siap semua gua turun kebawah sambil manggil mama dengan keras.

"Eomma..!! eomma!!. Kenapa tidak banguni kakak sih kan jadi telat kakak..." kata gua terhenti dan gua melihat sesosok berpakai baju pilot, gua kedip-kedipkan mata sambil pegang mata gua lagi. Apa gua mimpi atau tidak, dan ternyata tidak mimpi.

"Lahhh eomma tidak tahu, orang kamu aja yang nggak dengar jam kamu bordering dari jam 4-5 shubuh. Apa kamu tidak dengar sayang" Tanya mama ke gua dan gua malu di depan anak itu.

"Mianhae eomma, kakak tidak dengar sebab kakak tidur ya pulas. Dan ada orang nelpon kakak sampe jam setengah 10. Itu pun yang kakak baca masuk ke otak atau tidak" kata ku sambil lihta wajah dia agak sedikit diketuk. Kayak ya dia marah, entahlah nggak urus!

"Ha? Siapa yang nelpon kamu sayang, bilang sama eomma" Tanya lagi mama ke gua.

"Udahlah ma,, nggak usah di perpanjang kan lagi ma, kakak mau ingat-ingat dulu yang kakak baca tadi malam" sambung gua ke mama.

Setelah selesai makan, gua sama kak ditto pamitan dengan mama dan papa.

Kami berdua salim tangan mama papa.

"Eomma, kakak berangkat sekolah dulu ya" kata ke mama.

"Iyah sayang hati-hati ya sayang. Nak ditto hati-hati ya nak bawak mobil ya jangan ugal-ugalan" jawab mama dengan senang

"Kalau kak ditto bawak ya ugal-ugalan, kakak nggak bakalan mau sama kak ditto" tukas gua ke mama dan ke dia

"Iya tante tenang aja kok ditto bawak pelan-pelan aja biar aman di perjalanan" gumam ditto

"Yaudah berangkat kalian, entar kalian telat lagi" Tanya papa.

kali ini gua berangkat bareng sama dia, hmmm kudu pasrah aja gua mah, gumam gua dalam hati.

Pagi ini aku berangkat bareng sama dia, entah apa rencana orang ini yang ada di sebelah ku, dan mimpi apa aku semalam bisa berangkat bareng sama dia.

"Pasti kamu berpikiran yang aneh-aneh ya?" kata ditto sambil lirik aku.

"Enggak kok, siapa yang berpikiran seperti itu, pikiran ku santai-santai aja" jawab aku dengan cepat.

"saya tahu kok mata mu, mata mu itu udah kasih jawaban ke saya. Tapi santai aja saya gak macam-macam kok" gumam dia sambil main kan mata.

"Iiii... apaan sih, cepatan aku mau ada ujian jadi masuk ya harus cepat. Kalo lama di jalan bakalan telat sampai disana" tukas aku dengan cara ngambek, haha belum tahu dia gimana udah pake cara ngambekan. Hahahah

"Baik bawel ku sayang" sambil nunjuki gigi deretan putihnya itu kalo ketawa.

Setelah sampai disekolah aku langsung lari tanpa minta pamitan atau bilang terima kasih kediaa. Hari ini aku bener-bener kesel sama dia pagi-pagi aja udah di buat ya kesal apa lagi pulang nanti huufft makin tambah lah.

"Arrrgghhh kesel-kesel sama orang itu" kata aku dengan suara teriakkan ku.

"Heii lu kenapa pagi-pagi udah teriak, habis makan apa lu jee..." tukas nabil sambil tepuk pundak ku.

"Heh.. oh enggak ada kok, lu mau tahu aja sih, yang apa gua lakui ya terserah gua lah. Orang diri-diri gua kok" jawab ku jutek

"Heiii masih pagi lohhh lu udah bikin wajah lu kusam kayak cucian menumpuk dirumah gua" kata adel dengan wajah jahil ya itu.

"Udahlah gua mau hafalin apa yang ada di otak gua, jadi lu jangan-jangan ganggu gua dulu" sahut gua ke mereka.

"Yaelah je, parah amat lu, yaudah jangan lupa ya bagi-bagi" sambung adel dan nabil sambil masang wajah jahat ya itu.

akhirnya masuk jam ujian UN membuat para siswa berdebar karena ini ujian akhir sekolah negri 1 jakarta. semua udah pada masuk dan rapi saat ya lembaran ujian sudah dikasih dan soal-soal nya, lepas itu jam sudah berdering tanda ya sudah di mulai ujian nya.

.

"Anak-anak ini ujian akhir dan kalian harus jawab yang benar dan tepat, karena pihak sekolah tidak ada membantu kalian. jadi ibu harap kalian harus bisa, dan mengerti kalian" kata ibu mawar dengan suara lantang

"Baik bu" serentak semua menjawab nya.

di belakang ke ada mukul pundak gua? siapa ya?? sekali lihat ternyata sih adel.

"iya del, ada apa?" tanya gua ke dia.

"IIhh lu kenapa nanya lagi, kek biasa nya lah, gua kurang paham ni, kasih tahu dong cara ya aja gua lupa rumus ya" kata adel sembil tutup muka nya dengan buku ya.

Akhirnya gue kasih apa yang di minta oleh adel, karena adel sebenernya pintar cuma ada kata pelupa maka ya dia nggak ingat sama rumus yang pernah dia pelajari.