Namaku Ethan dan aku adalah Raja Iblis. Dulu, aku seorang manusia. Namun sekarang aku adalah iblis, sang Raja Iblis yang di takuti oleh semua makhluk. Dengan kekuatan yang kumiliki saat ini, aku dapat membalaskan dendamku kepada orang-orang yang telah menghinaku dan menyakitiku saat aku masihlah seorang manusia.
Meski penampilanku saat ini masih terlihat seperti manusia, tapi aku adalah Raja Iblis. Semua iblis-iblis rendahan tertunduk kepadaku, mereka mengikutiku, mereka menyembahku, mereka rela melakukan apapun hanya untuk menjadi bawahanku, dan mereka dapat melakukan apapun yang ku perintahkan dengan sekejap.
"Hey kau cecunguk! Jangan menghalangi jalanku!"
"Maafkan aku tuan, tolong hukum aku, tolong hukum aku!"
"Menjijikan, mati sana!"
"Baik tuanku, baik tuanku, terimakasih-terimakasih!"
Iblis rendahan itu bunuh diri dan mati seketika.
Aku tak tahu sejak kapan aku menjadi Raja Iblis, yang ku ingat hanyalah tiba-tiba aku sudah berada di atas sebuah singgasana, duduk menyilangkan kaki, dan tangan kananku yang sedang memegang dagu. Lalu di bawah singgasana aku melihat beragam makhluk sedang tertunduk kepadaku, dengan cepat aku menyadari jika aku adalah seorang Raja, ya… Raja Iblis.
Penampilan pertamaku benar-benar menyerupai iblis, badan yang besar dan berotot, kulit merah dengan garis hitam, berambut hitam panjang dan lebat serta bertanduk, aku bahkan memiliki kaki yang menyerupai kaki kambing, aku pun memiliki ekor yang panjang dengan ujungnya yang berbentuk segitiga, serta terakhir sebuah tongkat garpu khas yang dimiliki oleh Raja Iblis.
Tak lama setelah itu aku kembali teringat dengan kehidupan lamaku sebagai seorang manusia. Perasaan pertamaku saat mengingat hal itu adalah kemarahan, aku benar-benar marah dengan semua orang yang terlibat dalam kehidupan lamaku. Orang-orang yang selalu menggangguku, membuliku, menghinaku, menyakitiku, dan membuatku terlempar dari kehidupan normal.
Bahkan teman-temanku, keluargaku! Mereka pembohong! Mereka sama! Aku benar-benar benci dengan mereka! Aku akan membalaskan semua rasa sakit yang ku terima saat aku masihlah seorang manusia. Aku akan membalasnya berkali-kali lipat, tak hanya kepada mereka, tapi kepada semua hal-hal yang bersangkutan dengan mereka, teman, kekasih, keluarga, kebahagiaan, dan bahkan dunia itu sendiri. Aku akan menghancurkan dunia mereka, ini salah mereka karena telah membuatku seperti sekarang ini.
Aku pun mulai memasuki dunia manusia. Tapi sebelum itu aku mengubah penampilanku layaknya seperti seorang manusia normal lainnya. Aku mulai berajalan di dunia manusia, dan mencari korban pertama yang pernah menyakitiku.
Korban pertama, dia seorang laki-laki yang mengaku sebagai temanku. Dia selalu memaksa agar aku meminjamkan uang kepadanya, tapi dia tak pernah mengembalikannya. Aku akan datang kepadanya sebagai seorang rentenir, aku akan menawarkanya pinjaman yang menggiyurkan dengan bunga yang rendah. Dan di saat yang bersamaan aku akan menjadi seorang sales yang akan menawarkan kepadanya barang-barang dengan potongan harga yang sangat besar. Aku akan membuatnya terus meminjam uang dan menghambur-hamburkannya, sehingga dia tak memiliki apapun lagi selain hutang yang tak akan pernah bisa dia bayar.
Korban kedua, dia seorang laki-laki lainnya yang mengaku sebagai temanku… lagi. Dia selalu menyudutkanku di saat kami sedang berkumpul, dia menyudutkanku agar dia tampak terlihat paling menonjol dari yang lainnya dan membuatku sebagai kambing hitam. Aku akan datang kepadanya sebagai seorang pencari bakat dan membuatnya semakin terkenal, dan di kenal oleh banyak orang, lalu setelah itu aku akan menjatuhkannya dan membuatnya menjadi orang yang paling di benci oleh penggemarnya sendiri.
Korban ketiga, dia seorang perempuan yang mengaku pernah mencintaiku dengan setulus hati, dan setia. Tapi dia mendekatiku karena menurutnya itu keren, dia ingin terkenal, seorang wanita cantik sepertinya memiliki pacar yang buruk sepertiku. Dia hanya ingin di kenal oleh semua orang bahwa dia adalah wanita yang baik, cantik, ramah, rendah hati, bajingan! Dia iblis!
Tidak! Aku iblis, wanita itu juga… tapi—entahlah. Apa yang harus aku lakukan kepadanya? Apakah dia memang seperti itu? Aku tak tahu harus apa.
Korban keempat, lima, enam, tujuh dan sembilan puluh sembilan korban lainnya. Aku akan menghancurkan mereka sekaligus! Aku akan menghancurkan dunia yang mereka tempati, aku akan membuat sebuah peperangan yang akan membuat mereka di selubungi oleh rasa takut sampai mereka memohon untuk mati.
Hanya dengan beberapa kata yang aku bisikan, aku bisa membuat mereka saling membunuh satu sama lain. Hanya dengan berita palsu, aku bisa menggerakan beberapa negara untuk saling bertempur satu sama lain. Itulah aku, sang Raja Iblis! Aku dapat melakukan apapun yang kumau dengan sesuka hati, aku akan menjatuhkan dunia, dan membuat seluruh manusia tertunduk kepadaku.
PLAKKKK—
"Bangun! Jam segini masih tidur! Cepat bangun! Atau ku jual alat itu sekarang juga! Cepat! Temanmu menunggu di luar," teriak Ibu kepadaku setelah dia menampar wajahku, meski tamparannya tak begitu keras tapi tetap saja menyakitkan.
Sialan, padahal sedikit lagi aku bisa menaklukan dunia dan membalaskan dendam-dendamku. Alat ini hanya bisa membuatku berleluasa di mimpiku, begitu seseorang mengejutkanku di dunia nyata… aku terbangun. Seseorang harus mengupgrade alat ini agar tak bisa merasakan gangguan apapun dari luar, dan juga… aku benar-benar tak sadar jika aku sedang bermimpi.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.
"Haahh...."
Aku berdiri, melepas alat VR(Virtual Reality) di kepalaku yang saat ini telah di kembangkan menjadi DTO atau Dream Technology Onyx, kemudian mencuci muka, dan pergi menemui temanku.
"Hey Ethan"
"Hey"
"Kau menerima pesanku semalam?"
"Pesan?"
"Iya, pesan WhatsApp, kau tak mengingatnya?"
"A-ahh ya.. ya, maaf. Tunggu sebentar"
"Oke"
"Aku harap kau segera mengembalikannya, aku benar-benar membutuhkannya untuk minggu depan"
"Aku pasti akan mengembalikannya, tenang saja. Lagian kau punya banyak uang, tenang saja aku pasti akan mengembalikannya"
Kring-kring-kring-kring!!!
Kim menelponku via WhatsApp.
"Halo, kim?"
"Sayang, kamu sudah bangun?"
"Ya, ada apa?"
"Aku butuh uang, apa kamu bisa transfer sekarang?"
"Ya… ya tunggu"
Ting… suara notifikasi di media sosial lainya.
Seseorang menandaiku di postingan miliknya, dia memposting sebuah gambar di mana aku sedang terjatuh dengan posisi yang sangat memalukan. Banyak orang-orang yang menyukai postingan tersebut dan mengomentarinya dengan tawa yang terbahak-bahak.
Sialan! Aku benar-benar benci dengan orang-orang ini! Mereka semua benar-benar memuakan!
Aku ingin berkata dengan sejujur-jujurnya, tapi aku tak bisa. Meskipun aku benci kepada mereka, aku tak ingin kehilangan orang-orang seperti mereka. Mereka makhluk yang sangat langka.
Pada akhirnya aku hanya bisa membalaskan semua perbuatan mereka di dalam mimpi.