Chereads / Rollercoaster Dunia Riyanti / Chapter 3 - Skala Prioritas

Chapter 3 - Skala Prioritas

Kumandang adzan shubuh menjadi alarm indah membangunkan tidur nyenyak ku hari ini. Sebenernya masih ingin tidur cantik dan bermalas-malasan saja di rumah kalau tidak ingat hari ini hari Senin pagi, awal dari semua rutinitas yang padat. Dengan wajah yang masih mengantuk Riyanti bangun dari tempat tidur kesayangannya. untuk menjernihkan mata dan fikiran sebelum mengambil wudhu ia bergegas ke dapur untuk minum terlebih dahulu, kemudian berwudhu serta menunaikan sholat shubuh.

setelah sholat dan berdoa ia melipat sajadah serta mukena kemudian meletakkannya diatas lemari di samping tempat tidurnya.

setelah sholat ia berniat untuk tidur kembali,namun terdengar suara bapak memanggil Riyanti.

"Riyanti, ko belum bangun juga, emang ga kerja hari ini?"

"Kerja pa, tapi karena dampak pendemi jam kerjanya berubah jadi agak siang masuk kerjanya." jelas Riyanti kepada sang Bapak.

karena mereka tinggal hanya berdua saja, semenjak Sang Ibu meninggal 9 tahun lalu akibat kanker serta sang adik yang bekerja di luar kota setelah lulus kuliah, dan hanya seminggu sekali pulang.

Huft, iya pa kan masih pagi banget sekarang kerjanya aja masuk jam 8 pagi sekarang dari rumah ke kantor kan cuma 30 menit, pengen tidur lagi boleh ya?" pinta Riyanti kepada bapaknya.

"Males kamu, biar aja jam kerjanya sekarang berubah jadi jam 8. Tetep aja kamu harus disiplin waktu, jangan perhitungan soal waktulah sama kerjaan." ucap Bapak menasehati.

"Ih, kan pa temen-temen yang suka datang terlambat. nanti kalau datang kepagian sendirian di ruangan." Bela Riyanti.

"kalau kerja itu harus disiplin, ga boleh perhitungan harus ikhlas. Waktunya istirahat ya istirahat waktunya kerja ya kerja. Ga boleh korupsi waktu,kerja harus fokus." Nasehat bapaknya

"iya pa. sahut Riyanti kembali kemudian pergi untuk membeli sarapan di warung nasi langganan.

setelah kembali membeli sarapan sedangkan bapak masih duduk di kursi kebesarannya di ruang tamu. Kamu beli apa? tanya bapaknya kemudian.

"Beli nasi uduk sama gorengan pa, ini gorengan sama sarapan buat bapa" sahut Riyanti sambil memberikan bungkusan sarapan yang ia beli.

"Bapak ga sarapan nasi uduk, mau makan gorengan sama minum kopi aja." terang bapa

kamu sarapan aja, jangan lupa cuci tangannya. sarapannya di ruang tamu aja ga usah di ruang makan, sekalian kamu ambil air minumnya kalau ambil piring".

Kenyang saya pa, pagi-pagi udah dikaskih sarapan wejangan yang sama setiap harinya, disuruh disiplin, cuci tangan sebelum makan udah kaya anak kecil aja,maklumlah ga ada yang dimarahin lagi di rumah ini selain diriku ujar Riyanti dalam hati sambil bergegas ke dapur mencuci tangan dan mengambil piring serta air minum.

setelah selesai sarapan Riyanti pun pergi ke halaman rumah untuk melihat tanaman yang ia rawat kemudian menyiramnya. yang sudah menjadi rutinitas di pagi harinya sebelum mandi dan pergi ke kantor.