Chereads / Aku Jadi Perempuan / Chapter 142 - Chapter 142

Chapter 142 - Chapter 142

Setelah mendengar kata-kata dari laki-laki yang kakinya patah itu. Semua orang ditempat itu pun berdiri dan siap untuk menyerang Agnes. Disini lain, Agnes yang melihat orang-orang disekitarnya sudah siap untuk menyerang dirinya. Agnes pun berkata.

Agnes : Lily... Kamu tetap disini ku... Jangan sekali-kali untuk melawan mereka semua... Biarkan aku yang akan membunuh mereka semua.

Lily : Baik...

Mendengar kata-kata dari Agnes barusan. Membuat semua orang ditempat itu tertawa. Lalu salah satu dari mereka berkata.

" Sombong sekali wanita itu... Mau membunuh kita semua... Apa dia tidak lihat... Kita banyakan dan dia sendirian.. " kata salah satu orang ditempat itu.

" Kamu benar bro... dia meremehkan kita... Dia tidak tau.. " jawab salah satu dari orang ditempat itu.

" Kita beri pelajaran saja wanita ini... " Kata salah satu orang ditempat itu.

" Tapi.... Jangan kita bunuh dulu... Kita bersenang-senang dulu dengan tubuh indah wanita itu... Setelah itu, baru kita habisi " kata salah satu dari orang ditempat itu.

Agnes : Banyak bicara kalian semua... Lebih baik, kalian mati saja.

" Apa... Kata mu... " Jawab salah satu orang ditempat itu.

" Ayo... Serang dia "

Satu-persatu, orang ditempat itu pun mulai menyebar dan menyerang Agnes. Disini lain, Agnes pun mengangkat tangannya dan menangkap salah satu orang ditempat itu. Kemudian, orang itu dilempar dan mengenai dua orang sekaligus. Mereka bertiga pun terpental jauh, sampai menembus tembok. Lalu, Agnes menangkap leher salah satu orang lagi. Tiba-tiba, Agnes pun mengeluarkan sihirnya.

Agnes : " Petir hitam "

Dalam sekejap, Petir hitam milik Agnes pun menyebar dan membunuh semua orang ditempat itu. Kecuali laki-laki yang kakinya patah itu. Kemudian, Agnes pun melempar orang itu ketembok. Lalu, Agnes mendekati laki-laki yang kakinya patah itu. Disini lain, laki-laki yang kakinya patah itu pun ketakutan saat Agnes mendekati dirinya. Tiba-tiba, Agnes mengangkat tangannya dan langsung menusuk dada laki-laki, sampai kedalam. Kemudian, Agnes pun menarik paksa jantung laki-laki itu sampai keluar. Dalam sekejap, laki-laki itu mati. Disisi lain, Lily yang melihat Agnes yang baru saja mengeluarkan jantung laki-laki itu. Lily pun langsung muntah, lalu Agnes berkata.

Agnes : Lily.... Kita cari tempat lain saja.

Lily : ba-ba-baik...

Mereka berdua pun keluar dari tempat itu dan mencari tempat lain. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun menemukan tempat makan. Lalu Agnes berkata.

Agnes : Ayo kita masuk...

Lily : Ya..

Mereka berdua pun masuk kedalam. 20 menit berlalu, mereka berdua pun keluar dan melanjutkan perjalanan mereka. Tidak lama kemudian, Agnes berkata.

Agnes : Aku lupa sesuatu... Aku harus memanggil Kerberos.

Ditempat lain, Ditengah kota kerajaan laut. Takao Naoki dan Raja Monster Anjing yang sedang bertarung adu kekuatan. Tiba-tiba, Raja Monster Anjing berhenti. Lalu Raja Monster Anjing berkata.

Raja Monster Anjing : Ada apa... ( Suara telepati )

Agnes : Cepat... Kamu kesini. ( Suara telepati )

Raja Monster Anjing : Baik... ( Suara telepati )

Raja Monster Anjing pun mengeluarkan sihir elemen api nya. Tiba-tiba, tubuh Raja Monster Anjing mengeluarkan api. Tidak lama kemudian, Api pun mulai menghilang, disertai Raja Monster Anjing yang ikut menghilang. Disini lain, Takao Naoki pun berkata.

Takao Naoki : Kemana Monster Anjing itu... Kenapa keberadaannya menghilang.

Disisi lain, Tiba-tiba Lita Aoi, Minami Mika, Mitsuki Miku dan Mizuki Oki datang. Lali Mitsuki Miku berkata.

Mitsuki Miku : Dimana Raja Monster Anjing itu..

Takao Naoki : Dia menghilang entah kemana.

Lita Aoi : Menghilang... Apakah dia pergi atau masih berada didekat sini.

Takao Naoki : Dia pergi...

Minami Mika : Eeeh... Raja Monster Anjing itu pergi.

Mizuki Oki : Baguslah kalau begitu... Ditambah lagi, para prajurit sudah memadamkan api nya. Ayo kita kembali ke istana. Karena sudah sore.

Mereka semua pun kembali ke istana. Waktu pun berlalu begitu cepat. Malam pun tiba, semua orang di istana pun mulai beristirahat. Didalam kamarnya Lita Aoi. Lita Aoi yang berbaring ditempat tidurnya. Lita Aoi pun mulai memejamkan kedua matanya. Tidak lama kemudian, Lita Aoi pun langsung tertidur.