Tempat lain, dipetarungan Takayasi Daisuki melawan Raja Monster Babi dan Raja Monster Sapi. Raja Monster Babi yang tidak bisa berdiri karena sihir gravitasi milik Takayasi Daisuki, tiba-tiba Raja Monster Babi mengeluar keluatannya, kemudiam Raja Monster Babi pun bisa berdiri, lalu Raja Monster Babi berkata.
Raja Monster Babi : Woy... Mandul. Ayo kita bunuh manusia ini.
Raja Monster Sapi : Sudah kubilangkan. Namaku bukan mandul.
Tiba-tiba Takashi Yamada datang, lalu Takayasi Daisuki berkata.
Takayasi Daisuki : Oooh..., Yamada ya.
Takashi Yamada : Daisuki...., biar aku yang melawan Monster babi itu. Kamu lawan yang satunya.
Takayasi Daisuki : Baiklah...., ngomong-ngomong, bagaimana dengan pernikahanmu hari ini.
Takashi Yamada : Aku males membahas pernikahanku tadi. Lebih baik..., kita pokus saja dengan apa yang dihadapan kita ini.
Takayasi Daisuki : Wajahmu terlihat kesal. Pasti ada sesuatu tentang pernikahan mu hari ini. Tapi baiklah...., ayo kita lawan dua Monster ini.
Didunia lain, didunia tampa sihir. Dirumah sakit, dikamar Lita Aoi. Ibu Lita Aoi dan Mikami Yua akhirnya kembali dan memasuki kamar. Didalam kamar, Minami Mika yang sudah memakaikan pakaian Lita Aoi seperti semula, lalu Minami Mika berkata.
Minami Mika : Ibu sudah kembali.
Ibu Lita Aoi : Ya...
Minami Mika : Kalau begitu, saya pergi dulu ya. Saya ada urusan ditempat lain.
Ibu Lita Aoi : Ya..., silahlkan.
Minami Mika pun keluar dari kamar Lita Aoi dan pergi dari rumah sakit. Disisi lain, didalam kamar Lita Aoi, Ibu Lita Aoi berkata.
Ibu Lita Aoi : Yua...., Sekarang kamu yang jagain Lita. Aku mau pergi dulu.
Mikami Yua : Baik nyonya.
Ibu Lita Aoi pun juga keluar dari kamar Lita Aoi dan pergi dari rumah sakit. Didalam kamar Lita Aoi. Mikami Yua Tidak sengaja melihat bibir Lita Aoi, lalu Mikami Yua berkata.
Mikami Yua : Kenapa bibir Tuan Putri terlihat basah.
Ditempat lain, disebuah cafe maid. Mitsuki Miku yang duduk manis, sambil memakan sebuah kue. Tiba-tiba Minami Mika datang, lalu Mitsuki Miku berkata.
Mitsuki Miku : Ketua..., bagaimana.
Minami Mika : Luar biasa. Tapi sayang, waktunya sangat singkat.
Ditempat lain, dirumah Takashi Yamada. Tiba-tiba Handphone Takashi Yamada berbunyi. Kemudian Takashi Yamada pun mengangkat telepon tersebut. Lalu berkata.
Takashi Yamada : Bagaimana hasilnya.
" Sulit dijelaskan " ( suara telepon )
Takashi Yamada : Kalau begitu, aku akan kesana.
" Baik, akan ku tunggu " ( suara telepon )
Ditempat lain, Disebuah rumah yang berukuran besar. Didepan rumah tersebut, dipenuh dengan orang-orang yang memegang sejata api. Tiba-tiba sebuah mobil mewah datang. Didalam mobil, keluar seorang wanita. Wanita itu adalah ibu Takashi Yamada, lalu salah satu orang yang berada didepan rumah berkata.
" Selamat datang nyonya besar "
Ibu Takashi Yamada : Dimana suamiku.
" Suami anda, Ada didalam rumah "
Ibu Takashi Yamada : Kalau begitu, buka pintunya.
" Baik nyonya besar "
Kemudian pintu rumah besar itu terbuka dan Ibu Takashi Yamada pun masuk kedalam rumah. Didalam rumah, Ayah Takashi Yamada yang duduk santai, sambil memegang botol bir dan sebatang rokok, lalu Ayah Takashi Yamada berkata.
Ayah Takashi Yamada : Sayang..., apa yang membuatmu kesini.
Ibu Takashi Yamada : Aku kesini cuma mau bilang. Kalau Yamada tidak mau dijodohkan dengan anaknya Sora.
Tiba-tiba botol bir yang berada ditangan Ayah Takashi Yamada, dibanting kelantai, lalu Ayah Takashi Yamada berkata.
Ayah Takashi Yamada : Apa..., Yamada tidak mau dijodohkan. ( marah )
Ibu Takashi Yamada : Aku sudah beberapa kali ngomong soal perjodohan ini kepada dia. Tapi dia tidak mau dijodohkan.
Ayah Takashi Yamada : Kalau begitu. Biar Aku saja yang ngomong sama Yamada nanti.