Takashi Yamada pun berjalan dan melihat putri-putri yang ada didalam istana. Putri-Putri yang ada didalam istana pun melihat sambil tersenyum manis kepada Takashi Yamada, tapi Takashi Yamada tidak perdulikan putri-putri yang tersenyum kepadanya. Kemudian tiba-taba Takashi Yamada melihat pangeran-pangeran yang dari istana lain sedang mengelilingi sebuah meja, lalu Takashi Yamada pun mendekati pangeran-pangeran itu dan melihat Lita Aoi yang sangat cantik, lali Takashi Yamada berkata.
Takashi Yamada : Putri dari istana maa itu, dia cantik sekali.
Takashi Yamada pun mendekati dan meulurkan tangan kanannya kepada Lita Aoi, lalu berkata.
Takashi Yamada : Mau kah anda berdansa dengan saya.
Lita Aoi pun bingun saat Takashi Yamada tiba-tiba meulurkan tangannya dan mengajak berdansa dengannya, lalu Lita Aoi berkata.
Lita Aoi : Kamu mengajak ku berdansa.
Takashi Yamada : Ya.
Lita Aoi pun mau berdansa dengan Takashi Yamada, pada hal Lita Aoi tidak pernah sekali pun berdansa, melihat Lita Aoi diajak bernda dengan Takashi Yamada, sontak membuat pangeran-pangeran yang sedang mengililingi tadi menjadi marah, lalu berkata.
Pangeran 1 : Brensek, si Yamada itu.... , kenapa dia yang duluan berdansa dengan putri cantik itu.
Pangeran 2 : Pada hal kita lagi asik-asiknya ngobrol dengan putri itu. Malah dibawa pergi oleh dia.
Pangeran 3 : Pada hal aku barusan ingin mengajak putri itu berdansa juga dengan ku.
Pangeran 4 : Mentang-mentang ini adalah istana dia, semau-maunya dia mengambil kesempatan orang.
Disisi lain, Lita Aou yang sedang dibawa oleh Takashi Yamada ketengah ruangan, tiba-tiba musik pun berbunyi merdu. Lita Aoi dan Takashi Yamada pun berdansa, walau pun Lita Aoi agak kaku berdansanya, lalu Takashi Yamada berkata.
Takashi Yamada : Sepertinya kamu kurang mahir dalam berdansa.
Lita Aoi : Oooh ita benar, kalau oleh jujur. Ini baru Permana kali aku berdansa.
Takashi Yamada : Benarkah, pada hal kamu ini seorang putri, tapi baru Permana kali berdansa, perkenalkan nama ku Takashi Yamada.
Lita Aoi : Kalau itu aku sudah tau.
Takashi Yamada : Kamu benar juga. Aku baru pertamakali melihat mu, kamu sungguh sangat cantik.
Lita Aoi : Baru pertama kali bertemu, kan kita tadi siang baru ketemu.
Takashi Yamada : Benarkah, dimana siang tadi kita ketemu.
Lita Aoi : Saat Monster kera menyerah kota tadi.
Takashi Yamada : Kanyaknya aku lupa deh.
Lita Aoi : Sudah lupakan saja.
Takashi Yamada : Boleh aku tau nama mu.
Lita Aoi : Nama ku Lit.... , ooh maaf, nama ku Ariska.
Takashi Yamada : Ooh.... Ariska ya.
Lita Aoi : Ya.
Takashi Yamada : Ariska, aku mau bicara empat mata dengan mi, tapi jangan disini. Apa kamu mau.
Lita Aoi : Baiklah.
Lita Aoi pun dibawa oleh Takashi Yamada kebelakang istana, tepatnya ditaman belakang istana, sesampai ditaman, Takashi Yamada pun berkata.
Takashi Yamada : Ariska, apa kah kamu sudah memiliki orang yang kamu suka.
Lita Aoi : Kalau itu sih aku tidak punya.
Takashi Yamada : Bagus lah kalau begitu.
Lita Aoi : Emangnya kenapa.
Takashi Yamada : Saat pertama kali aku melihat mu tadi, tiba-tiba dadaku ini bedebar-debar dan tubuhku bergetar saat melihat mu. Ini baru pertama kalinya bagiku, ada seorang wanita yang membuat ku begini.
Kemudian Takashi Yamada memegang kedua tangan Lita Aoi, lalu berkata.
Takashi Yamada : Kamu lah wanita itu , Mau kah kamu menikah dengan ku dan menjadi menjadi pasangan ku sehidup semati.
Mendengar Takashi Yamada mengatakan itu, Sontak membuat Lita Aoi terkejut dan tidak bisa berkata satu kata pun, lalu Takashi Yamada berkata.
Takashi Yamada : Bagaimana Ariaka, apakah kamu mau.
Lita Aoi : Aaakkku.... ak..... ak... ak... ak....u.
Kemudian Takashi Yamada memeganh kedua lengan Lita Aoi, lalu berkata.
Takashi Yamada : Ariska..... Ariska.... Tenang kan dirimu.
Lita Aoi pun menenangkan dirinya, lalu berkata.
Lita Aoi : Maaf bukan aku gak mau menikah dengan mu, tapi aku bukan seorang putri kerajaan, aku hanya warga biasa saja dikota ini dan mahkota dikepala ku ini hanya mahkota perak saja, bukan mahkota asli.