pagi yang cerah menyinari kamarku dari sela-sela jendela,aku membuka sedikit mataku.cahaya itu terlalu menyorotku,
"euh"lenguh ku sambil menyingkapkan selimut yang sedari tadi malam membalut tubuhku,"jam berapa ini?"tanyaku sambil mengusap mata,aku tau bahwa pertanyaan ku pasti takkan ada yang menjawab.aku terdiam sejenak sebelum membuka tirai kamar,
"ezel"bisiku pelan sambil menutup mata.ingatanku kembali
flashback
Aku membuka mataku perlahan,"hey,sedang apa krul?"ucap ezel sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.aku mendengus"apa yang kau lakukan ezel!?"ucapku gusar lalu terbangun dari tempat tidur.
"kamu aneh krul,beberapa hari ini kamu sering menutup mata sambil bergumam tak jelas"ucap ezel sambil menyikapkan tirai kamarku,aku tak menghiraukan ucapan ezel dan langsung pergi ke kamar mandi."oya aku hanya ingin memberitahu mu,jika malam ini aku akan melakukan pengintaian karna azura memberi tahu ku ada pesan dari seseorang yang mungkin ada kaitannya dengan pembunuhan ayah dan ibu. jadi malam ini aku pulang tidak akan tepat waktu,kamu bisa masak sendirikan?"ucap ezel memberitahu,aku menghentikan kegiatan ku yang sedang membasuh wajah.
"ezel"ucapku dari dalam kamar mandi
"ya"
"berhentilah"
"untuk?"
"berhentilah untuk mengikuti hunter .jangan memaksakan diri,biar aku yang mencari siapa yang membunuh kedua orang tua kita"
"kenapa?"
Aku tau ezel pasti akan bertanya,aku hanya tidak ingin ezel berubah menjadi sepertiku.dia terlalu baik dan hangat,aku tak ingin kehilangan saudaraku .aku hanya mempunyai ezel di dunia ini,meskipun aku mempunyai kedua orang tua angkat, keluargaku yang tersisa hanyalah ezel .aku ingin sekali mengucapkan bahwa aku hawatir dan tidak ingin melihatnya terluka. tetapi hatiku selalu menolak untuk berkata jujur padanya atau pada siapapun.
"kau hanya menghalangi pencarian orang yang membunuh orangtua kita saja"bohongku,"diamlah di rumah dan biarkan aku yang mencarinya"lanjutku.
BRUKK…suara benda terjatuh atau mungkin ezel yang menjatuhkannya
sepertinya ezel kaget dengan ucapanku,"kenapa?"ucapnya pelan namun masih terdengar oleh telingaku,aku terdiam tak bisa menjawab"kita sudara ,bahkan kita kembar.tapi kenapa kamu nggak percaya dengan kemampuanku?!kamu ingat kita harus saling membantu dan menjaga.aku nggak bisa biarin kembaranku sendiri dalam bahaya dan aku hanya menunggu informasi dan menikmati pembalasan yang di lakukan saudariku sendiri "ucapnya panjang lebar.aku terdiam tanpa menjawab apapun,suara derap langkah ezel meninggalkan kamar terdengar sampai kupingku.aku keluar dari kamar mandi dan melihat ke arah sekeliling,terlihat sebuah kotak yang di beri pita terjatuh di dekat tempat tidur.aku mengambil kotak itu dan membukanya,sebuah pistol revoler di dalam nya dengan tulisan 'aku belikan pistol terbaru'aku menutup kembali kotak itu dan menyimpan nya di laci,"maaf"ucapku parau.aku menundukan kepala memandangi foto keluargaku yang tersisa yang kini telah hancur,"ibu,ayah.aku tau jika ezel bisa.tapi aku takut kehilangannya,dia adalah satu-satunya yang ku punya"ucapku sambil memandangi wanita dan pria yang sedang tersenyum ke arah camera.
Aku keluar kamar menuju lantai bawah ruang makan,di sana sudah ada ezel yang sedang menyiapkan sarapan membelakangi meja makan.
Finish flashback
Bayangan ezel yang selalu menyiapkan makanan sambil membelakangi meja makan selalu saja tak bisa ku hentikan,hampir setiap pagi aku melihat bayangan itu seolah itu adalah kenyataan.mungkin karena aku merindukannya…ya benar….aku memang sangat merindukannya..
"ezel"ucapku lagi tanpa sadar,air mataku mulai menetes dan mengalir menuju pipiku,aku melanjutkan menuruni tangga dengan langkah gontai lalu menduduki kursi yang biasa ezel duduki.aku hanya memandangi piring kosong di depanku.
TOK…TOK….suara pintu di ketuk,aku bangkit untuk membuka pintu'kenapa pagi-pagi begini ada yang datang'batinku kesal.
"akhirnya di buka juga!krul,hari ini liburkan!?hari ini aku ingin mengajakmu ke taman zaraksa"ucap perempuan di depanku dengan ceria.
"aku sedang tak berselera"ucapku sambil berlalu untuk kembali ke dalam tanpa menutup pintu karena aku tau jika perempuan itu takkan pernah berhenti sebelum alasan atau keinginannya terpenuhi,perempuan itu mengikutiku masuk ke dalam "ayolah krul,,kamu ini jarang-jarang pergi mencari udara.sekali-kali saja"ucapnya sambil mengikutiku"azura aku sedang tidak ingin kemana-mana"ucapku sambil membuka seluruh lemari makanan dan semua tempat penyimpanan makanan.
"ok,tapi aku lihat kamu kehabisan stok makanan.jadi bukannya harus beli ya"ucapnya tersenyum menang,aku menghela nafas mendengar penuturan perempuan yang ku panggil azura itu,"ya,baiklah"aku meninggalkan azura sendiri untuk mengambil kunci motor dan jaketku.
"eh, mau kemana?"
"aku akan mengambil kunci motorku dan mengambil jaket"
"yah,aku tunggu di luar.jangan lama-lama ya"
Aku keluar dari rumah dan menutup pintu"kamu lama banget sih!"ucap azura yang berada di garasi tempat motor dan mobilku terparkir"aku mengunci semua pintu dulu"ucapku sambil membuka kunci motor.
" makanya kamu harus cepet-cepet punya rumah pintar agar tak susah dan ribet mengunci pintu,"ucapnya dengan lantang,"betar!kita naik motor?"
"kenapa?"
"kita berdua"
"ya, apa kamu ingin memakai mobil?lagian kenapa hampir setiap bersama ku kamu nggak pernah membawa kendaraan"ucapku sambil melihat kanan kiri
"he,,,itukan sudah tradisiku"ucap azura sambil tersenyum,beruntungnya aku sudah tau kebiasan azura yang tidak pernah bawa kendaraannya jika bersama ku.
"ayo"
"ayo"
Aku mengendarai motor ninja hitamku dengan kelajuan biasa karna aku membawa azura yang takut dengan kecepatan,aku selalu berfikir dia apa benar-benar bisa menjadi hunter?saa ku Tanya kenapa tidak suka ngebut azura selalu berkata dengan dengan alasan takut mencelakai orang lain, aku tau jika kata-kata itu hanya sebagai penutup aib bahwa dia sangat takut menaiki kendaraan dengan kecepatan tinggi."oya krul,bagaimana perkembangan ezel?"ucap azura memulai pembicaraan,karena sedari tadi hanya ada kehenigan di antara kami."belum ada peningkatan,dan tak ada penurunan"ucapku singkat."kenapa?apa masih belum sadarkan diri?aku sangat merindukan sahabatku yang ceria itu."
"diamlah,kamu mengganggu konsentrasi ku.kamu ingin aku menabrak orang lain?"
"yeh,,aku hanya bertanya"
Aku tak menanggapi ucapannya,aku tau jika hampir 2 tahun ini ezel terbaring tak sadarkan diri dan aku sudah menunggu selama itu dalam kenyataan ezel masih belum bangun.aku hampir putus asa sampai seorang dokter berkata bahwa ezel pasti akan bangun namun entah kapan.dokter selalu berkata asalkan aku percaya bahwa ezel pasti akan bangun,dan kembali bersama ku. Sampai sekarang aku selalu berharap begitu tetapi tak pernah ku lihat tanda-tanda ezel akan bangun.
Flashback
Ku lihat ezel terbaring di tanah dengan berlumuran darah,aku mengertkan pegangan pistolku menaha emosi,sosok berbaju hitam berdiri di depan ezel yang terbaring tak berdaya.tanganku semakin mengepal dengan kuat,sosok itu tidak terlalu terlihat hanya sebatas mulutnya saja.sosok itu tersenyum meremehkan "apa yang kau lakukan padanya?!"ucapku sambil berjalan perlahan menuju ezel,ada sedikit emosi dalam perkataanku,sosok itu semakin tersenyum "kau dan dia sama saja lemahnya,harusnya kamu berhenti menjadi hunter"ucapnya remeh,aku tak menanggapinya dan mengambil handphone untuk menghubungi rumah sakit "aku bertanya padamu,bukan menyuruhmu mengometariku!apa yang kau lakukan dengan saudariku?"ucapku dengan nada tinggi,aku sudah tak bisa memendung amarahku.aku mengangkat handphoneku dan menekan number rumah sakit"tolong aku,saudariku di celakai.tolong sekarang!di jalan gresida "ucapku sambil menahan isakan,aku menelfon penyelamat agar ezel segera di tangan sebelum terlambat.
"hahaha..aku sudah menduga kalau kamu bukanlah seorang hunter,kalian lemah"ucapnya sambil tertawa menyebalkan,aku mengabaikan kata-katanya dan melihat ke arah ezel,masih terdapat nafas dan sedikit erangan ezel."berhentilah jadi hunter ji_"
"DIAM"aku sudah tak tahan dengan ucapannya,sosok itu selalu mengoceh dengan sinis,aku menodongkan pistolku "jika kau tak bisa diam akan ku tembak"ucapku menatap matanya yang berwarna biru sapire.aku menatap tajam,dia balik menatap meremehkan.
"le_"ucapannya terhenti,
oleh suara tembakan ku.DOR….aku menekan pelatuk sebelum dia mengataiku lagi.namun tembakanku meleset dia tak ada di tempat tadi hanya ada suara samar-samar 'aku akan kembali di tanggal yang sama'
finish flashback
setiap megingat kejadian itu aku selalu terbawa emosi,aku selalu menunggu sosok itu di tempat dan tanggal yang sama.namun hasilnya nihil,aku mengeratkan kepalanku lebih erat hingga kuku ku menjadi putih."dia benar-benar pecundang"ucapku pelan
"kamu masih dendam dengan orang itu?"ucap azura tiba-tiba dengan suara berat,aku hanya terdiam namun tak terasa air mataku jatuh"aku akan menunggunya,dan membuat dia mengerti apa yang di maksud dengan hunter itu"ucapku terhenti dan menghadap langit"dan aku akan membuat dia menyesal telah berkata bahwa aku dan ezel lemah selain itu dia telah membawa penderitaan padaku"ucapku sambil menutup mata.
"aku yakin kamu pasti akan menemuinya"ucap azura
Aku terdim ,DRRRTTT handphone ku berbunyi,aku melihat layar handponeku ternyata itu dari aparat intelejen Negara,aku merangkap pekerjaan sebagai intel Negara agar tidak terdektesi bahwa aku juga sebagai hunter.aku melihat pesan dari kepala divisiku.
From:DI4355
Datang ke markas malam ini
"dari siapa?"
"kepala divisi"
"apa kamu nggak takut ketahuan jika kamu adalah hunter"
"aku sudah menjalankan ini selama 2 tahun,tapi tak apa"ucapku kesal karna azura terlalu berlebihan. Tak lama handphoneku yang satu lagi berbunyi dan ada e-mail masuk
From:_
Aku menemukan siapa yang membunuh ke dua orang tuamu,namanya zigra
Aku tersenyum melihat e-mail dari patnerku di hunter,'kita akan bertemu tuan'ucap batinku menahan gejolak marah campur senang."dari zarka?"aku mengangguk"lebih baik kita pergi ke rumah sakit untuk menemui ezel,aku punya kabar gembira untuknya"ucapku sambil menyalakan motor."kamu ingat hari ini kamu ada pekerjaan di intel?"
"aku bisa mengurusnya"ucapku sambil memakai helm.aku mengendarai motorku dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai rumah sakit,yang ku pikirkan sekarang hanya rasa senang karna sebentar lagi aku akan bertemu dengan orang yang telah membuatku dan ezel menjadi orang yang tidak punya orangtua.hingga aku tak peduli azura sedari tadi berteriak ketakutan.
Aku sampai di rumah sakit tempat ezel di merawat ezel,semua tertunduk saat aku melewati setiap ruangan untuk menuju ruang rawat ezel,mereka tidak tau bahwa aku adalah seorang hunter.yang mereka tau adalah aku seorang intel yang sudah memenangkan beberapa kasus yang berat dan telah menyelamatkan warga yang hampir saja mati karna keegoisan.
"silahkan nona"ucap perawat saat aku akan masuk ke dalam ruangan,aku hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum,azura mengikutiku dari arah belakang.aku mendekati ranjang ezel dan duduk di pinggir sambil memegang tangan ezel"maaf aku baru datang lagi,aku punya kabar gembira."aku melihat ke sekeliling ternyata masih ada perawat yang tetap diam di dekat pintu,aku tersenyum mengisyaratkan untuk keluar sebentar."oh,maaf kalau begitu saya permisi"ucap perawat itu sambil keluar dari kamar,aku melihat ke arah ezel lagi."aku dapat kabar bahagia untuk kita berdua,aku menemukan siapa yang membunuh kedua orang tua kita"ucapku pelan,"malam ini aku juga dapat misi,jika misiku cepat beres aku akan langsung mencari dia!"ucapku sambil menahan tangis.
Flashback
Aku hanya bingung saat melihat keadaan rumah,sudah seperti kapal pecah,banyak pecahan kaca tergeletak di mana-mana selain itu sudah sangat berantakan seperti ada yang memporak porandakan rumah."ada apa ini?"ucapku,aku sedikit waspada karna mendengar suara bantingan di lantai atas.aku mengendap-endap menuju lantai atas.aku membuka kamar dan masuk dahulu ke dalam kamar untuk melihat kondisi kamar"kenapa kamarku juga berantakan?"bingungku,aku melihat ke sekeliling kamar dan tak sengaja mendengar suara segukan dari dalam lemari bajuku,aku membuka dan"ezel"ucapku,ku lihat ezel berada di dalam lemari sambil terduduk memeluk kaki.ezel mengadahkan kepalanya dan langsung memelukku"krul,,aku takut…ayah…ibu.."ucapnya sambil memelukku."ada apa ini ezel?"
Ezel mengelengkan kepalanya"mereka tiba-tiba datang,sembunyi,,,ayah,,ibu,,"ucap ezel susah di mengerti
"maksudmu?"
BRAK...suara bantingan terdengar dari arah luar,sepertinya dari arah kamar ayah dan ibu."suara apa itu?keluar dari sini dengan terendap-endap.minta tolong pada siapa saja.cepat keluar dari rumah!"ucapku ,aku tau kalau aku masih kecil,umurku baru 9 tahun,tapi aku bukanlah penakut.ezel menuruti perintahku dan pergi ke luar dengan mengedap ngedap"mana para pembantu?"tanyaku bingung karna sedari tadi aku tak melihat siapapun,aku mulai menelusuri setiap ruangan,ada satu pintu yang membuatku penasaran dan kulihat.
aku membelalakan mata dan menutup mulut"ke..ken…kenapa bisa begini?kenapa mereka berlumuran darah"aku menahan tangis namun aku harus membuka pintu itu dengan besar dan mendekati semua yang berada di sana.aku menggoyangkan setiap bahu para pembantu rumahku"pa serka,,bangun,,ada apa ini..pak bangun,,bi..bi sera bangun.."aku tetap menggoyangkan sampai mereka bangun,
BRAKK suara seperti tadi terdengar lagi dan aku menghentikan kegiatanku "ayah,ibu"aku berlari menuju kamar ayah dan ibu,saat akan membuka aku mendengar rintihan ibu"to..long ja..ngan,,aku,,mohon..mereka masih ke..cil.."
"DIAM!jika saja kalian mau mendatatangani semuanya kalian tidak akan seperti ini"
"apa kami bodoh,kami tidak mu.."suara ayah terdengar hingga
DOR….
Suara tembakan itu membuat aku menutup mata,aku melihat ayah di tembak bagian kepala "aayyahh"ucapku pelan,ayah langsung ambruk sebelum selesai berbicara.aku tidak bisa melihat wajah orang itu,mereka membelakangiku.aku mengepalkan tangan,kini giriran suara ibuku yang histeris melihat jasad ayah yang mungkin sudah tak bernyawa."KAU LIHAT,SUAMI TERCINTAMU ITU!bagaimana jika anakmu yang ku bunuh hmm?"ucap nya dengan nada tinggi dan sinis.aku mulai menitikan air mata,"apa yang mereka lakukan"ucapku dengan sedikit emosi
"jangan!jangan sentuh anakku,jangan sampai kau sentuh kedua anakku"ucap ibu dengan panic
"wah,,wah,,wahh,,inilah seorang ibu yang menyayangi anaknya?"ucap orang berbadan besar sambil melihat kearah rekannya di sebelah kanan dan kiri."jangan menyakiti mereka,aku akan memberikan semuanya tapi jangan sentuh mereka"ucap ibu sambil memohon.aku berusaha menahan emosi,tak pernah ku bayangkan mereka menyiksa ibu dan akhirnya membunuh ibu dengan sadis,aku hanya terdiam dan menahan tangis.aku terpaku tanpa berbuat apa-apa,semua organ tubuhku lumpuh seketika mendengar suara jerit tangis ibu.aku mendengar langkah kaki mereka mendekati pintu,aku buru-buru bersembunyi di balik lemari besar yang sengaja waktu itu aku meminta ayah untuk membuat tempat khusus membaca yang tersembunyi.aku sekilas mendengarkan ucapan mereka,
"tuan,kita harus cepat pergi dan menghilngkan bukti"
"kau hilangkan bukti secepatnya"
"baik,tapi tuan bagaimana dengan kedua putrinya?"
"biarkan saja mereka,saat sudah besar kita akan kembali dan membawa mereka"
"baik tuan"
Aku mengepalkan tangan 'kalian tidak akan pernah bisa membawa aku dan ezel'ucap batinku emosi,derap langkah mereka semakin menjauh,aku keluar dan menuju tempat ayah dan ibu di bunuh,aku membuka pintu dan melangkah menuju jasad ayah dan ibu,aku terjatuh dan menangis"ayah,,,ibu,,, maafkan aku,aku tidak bisa menolong kalian.mereka jahat ayah ibu,apa yang mereka inginkan?!"ucapku sambil terseguk-seguk"apa yang mereka inginkan!?ayah ibu bangun jangan tinggalin aku dan ezel"aku hanya menguncangkan badan ayah dan ibu tak peduli darah mengenai baju dan rokku.BRAKKK suara pintu di buka dengan keras,aku tak peduli jika itu adalah orang yang telah membunuh kedua orangtuaku"pak inspektur,masih ada yang selamat"ucap seseorang dengan suara baritone,aku hanya mengabaikan suara itu"bawa anak itu ke dalam mobil,dia harus kita masukan ke psikiater agar tidak ada trauma sekaligus kita jadikan dia saksi "balas orang yang di panggil inspektur itu,aku menggelengkan kepalaku,"kembalikan ayah dan ibuku"ucapku parau,aku melihat wajah seorang laki-laki yang sangat dewasa"kita pergi dari sini dulu nak,ayo"pria itu menggendongku,aku terdiam dalam isak"ayah,ibu"ucapku"jangan sedih,kita pasti membantumu"ucapnya menenangkanku.
Finish flashback
Aku menghapus air mataku karna mengingat kejadian mengerikan itu lagi "aku telah menemukan namanya,aku akan mencarinya"ucapku sambil bangkit dari duduk dan bergegas pergi dari ruangan"krul,,"ucap azura,aku melihat kearah azura "ayo"ucapku lalu membuka pintu.
"aku akan membantumu"ucap azura,aku hanya terdiam bukan tak mendengarkan tetapi untuk merencanakan misi malam ini"jangan lupa malam ini kamu di panggil ke markas intel"ingat azura,aku mengangguk.aku harus pulang dulu ke rumah untuk membersihkan badan untuk ke markas.
Malam ini aku bersiap-siap untuk menuju markas,aku pergi memakai mobil force ku,aku memakai baju berwarna putih namun memakai mantel coklat."selamat malam "sapa semua orang yang berada di dalam markas,aku hanya mengangguk dan tersenyum kecil."akhirnya kau datang juga"ucap lelaki berbadan besar sambil tersenyum"ya,aku pasti datang"ucapku singkat,
"aku tau kamu nggak suka basa-basi,kalau gitu.bacalah"ucap pria itu sambil memberikan ku kertas tebal yang berisi entah apa.aku membaca.
"zigra agresia"ucapku
"ya,benar.dia adalah mafia yang selama ini kita cari,sudah hampir 15 tahun,"ucap nya,aku mengeryitkan mataku"apa dia laki-laki?"tanyaku
"ku kira kau akan bertanya apa,ya dia laki-laki apa namanya terdengar seperti perempuan?"ucapnya sambil menuju meja kebesarannya"selain itu,dia buronan yang telah membunuh beberapa pengusaha,tambahan Bandar narkoba dan selain itu dia juga menjual senjata illegal"ucapnya sambil menopang dagu,aku menghentikan acara membacaku."ketua,biar aku yang tangani masalah ini"ucapku mulai serius,"kamu memang akan menangani masalah ini tapi tidak sendiri.kamu sudah membacanya bukan?dia sangat lah handal membunuh dan memanipulsi setiap gerak-gerik.pihak intel sudah beberapa kali gagal dengan beberapa korban"ucap ketua divisiku dengan menatapku"aku bukan anak kecil,aku bisa menangani semua itu"
"kamu tetep keras kepala,jika kau bukan anak dari ketua intel aku tak akan segan,"ucapnya,aku mendengus,ya,aku adalah anak angkat dari ketua tertinggi intel,aku di masukan pun karna beliau.tidak ada yang tau bahwa aku adalah anak angkatnya,karna dataku disembunyikan.mereka mengetahui namaku adalah Kristal dan ezel adalah ezrila,"kamu menangani ini dengan relvo"ucap ketua divisiku itu.aku terdiam."sebentar lagi dia akan datang"
KREKK…..suara pintu terbuka"maaf,saya telat"ucap seseorang dari belakang,aku melihatnya sekilas
"akhirnya kamu datang juga revlo"
"ya,maaf,saya baru selesai memberi laporan pada petinggi "
"revlo duduklah dekat rekan baru mu,Kristal"ucap ketua mengenalkan ku,aku hanya diam tanpa melihat ke arah rekan baruku"aku ada urusan,kalau begitu aku permisi.bukankah sudah selesai? akan aku ambil catatan ini"ucapku sambil menundukan kepala dan pergi"ya!,selalu saja begitu"suara terakhir yang ku dengar sebelum benar-benar meninggalkan ruangan.aku berjalan menelusuri setiap ruangan menuju ruangan ayah angkatku,aku melihat ruangan paling ujung dengan pintu terbuat dari aluminium,pintu itu terbuka otomatis saat aku melewati di sana terdapat ruangan berwarna putih dengan gaya klasik,ruangan itu sangat rapih "krul,ada apa?"seseorang dari arah belakang,aku membalikan badan,sudah ada pria cukup umur namun masih terlihat muda,aku tersenyum"papa,"ucapku pada pria yang ku sebut papa itu,
"bagaiman dengan keadaan ezel?"Tanyanya sambil membawa berkas yang berada di tangannya menuju kursi kebesarannya, aku duduk di kursi yang berhadapan dengan papa.satu rahasia yang aku dan ezel sembunyikan adalah kami seorang hunter,"aku ingin misiku di tangani sendiri"ucapku to the point,papa menghentikan aktivitasnya yang sedang melihat beberapa berkas yang baru saja akan di baca"tentang zigra itu?"aku mengangguk
"tidak bisa,"
"kenapa?"
"ini misi Negara,bukan acara pembalasan"
"pembalasan?kenapa papa bilang begitu?apa papa tau sesuatu? "
Aku melihat gerak-gerik papa yang sepertinya salah bicara,namun papa segera melihat ku"ya,papa hanya asal bicara.tetapi setiap anggota intel sudah di beri misi masing-masing dan sebagaimana tingkat bahayanya misi.bukankah kamu tau itu?"
"aku yakin papa tidak salah bicara,apa papa tau tentang zigra?selain itu aku memang sudah tau tentang tingkatan misi.menurutku ini bukan misi yang bahaya,ini bisa menjadi misi solo"ucapku.sejenak aku melihatfoto aku,ezel,papa dan istrinya terpajang dengan epik di meja kerjanya.
Flashback
Setelah beberapa bulan aku di rehabilitasi psikologis,aku langsung di kirim ke rumah inspektur itu."dengarkan kami ya,mulai sekarang kalian berdua bisa hidup tenang dan bermainlah seperti layaknya seusia kalian,selain itu kalian bisa sebut kami dengan panggilan mama dan papa"ucap pria itu sambil mengusap rambutku,aku hanya diam tanpa ekspresi.ezel menghampiriku dengan wajah berseri-seri,"krul,akhirnya kita punya ayah dan ibu kembali,"ucapnya bahagia,aku hanya terdiam melihat ekspresi ezel.ezel terlihat senang. 'setelah semua ini bahkan aku tak ingin mempunyai lagi seorang ayah dan ibu,akupun takut dan apa kau tak merasa sedih mempunyai ayah ibu yang tidak melahirkan kita sama sekali bahkan kita tak mengenalnya.'ucap batinku,aku tersenyum miris.
"apa kamu masih trauma?"ucap seseorang perempuan sambil mengelus kepalaku,aku menjauhkan tangannya yang sedang mengusapku dari kepala,aku pergi untuk menjauhi perempuan itu,namun wanita itu berjalan mendekatiku lagi "jangan kamu pikiran ya sayang,ada kami di sini"ucapnya sambil tersenyum yang mengingatkanku pada ibu.
Hingga besar dan sekolah di sekolah yang berkualitas dan menjamin,aku masih bersifat
pendiam dan lebih mementingkan diriku sendiri.
api akan semakin besar jika terus menerus di terpa angin.dan aku akan membiarkan api itu membesar hingga pada waktunya.
setelah umurku menginjak 17 tahun aku mulai terjun menjadi hunter tanpa sepengetahuan papa, mama, dan ezel.aku mulai mencari tahu dimana orang yang telah membunuh kedua orangtua ku,aku menjadi orang yang semakin menutup diri dari siapapun termasuk keluarga angkatku sendiri.hingga saat aku meminta pada papa angkatku untuk mempunyai rumah sendiri,awalnya krul mencurigaiku dan akhirnyadia sendiri tau bahwa aku menyembunyikan identitasku sebagai hunter,krul memaksa mengikuti jalanku menjadi hunter jika tidak dia akan memberi tahu semuanya pada papa,aku tak punya pilihan lain selain mengikuti kemauannya.hingga suatu hari,aku diajak papa untuk masuk anggota intel,
"kamu bersedia menjadi anggota intel?papa lihat dalam semua bidang kamu bagus"ucap papa saat kami semua sedang berada di ruang tengah tengah berkumpul,ezel akan di masukan menjadi dokter di rumah sakit milik mama.aku melihat papa dengan muka tak percaya"benarkah?"ucapku tak percaya,papa mengangguk dan tersenyum,"papa takkan bohong,kamu harus menuruti semua peraturan yang berada di atas divisimu,kamu tidak boleh membangkang apalagi seenaknya,bagaimana?'aku tersenyum"baiklah"ucapku,aku tersenyum."trimakasih papa"ucapku.papa tersenyum"sepertinya papa baru pertama kali melihatmu senyum begitu heum?!?iya kan ma,ezel?"
"ya"jawab mama dan ezel bersamaan.
Finish flashback
"papa harap kamu tidak macam-macam"
"apa papa tau siapa yang membunuh kedua orangtuaku?"
"tidak,kami mencoba mencari tahu tapi saat itu benar-benar tak ada bukti"
"papa bohong"
"kenapa kamu bertanya begitu?"
"saat aku meminta melakukan misi ini sendiri kenapa papa bilang bahwa aku akan balas dendam?"
"setiap kali kamu meminta misi sendiri bukankah itu mencurigakan?apalagi kamu sempat ada konflik di masa lalu"ucap papa sambil bangkit dari kursi dan melihat ke arah jendela yang mengarah ke luar kantor atau jalanan.aku mengikuti papa"papa kau tau sesuatu?!"ucapku sekali lagi mendesak papa.
"zigra adalah mafia yang sangat terkenal selama 15 tahun ini,papa juga sedikit mencurigainya"
"saat kejadian dulu papalah yang mengurus kasus itu,mana mungkin papa tidak tau"
"memang benar papa yang mengurus tapi saat waktu itu tak ada bukti seperti apa yang papa bilang bukan.papa sempat mencurigai zigra,tapi tak ada bukti yang memuat semua prasangka itu!"ucap papa sambil melihat ke arah ku,aku menunduk.aku merasa putus asa dengan semua jawaban dari papa."dengar"papa memegang pundakku "papa mengerti perasaan mu,papa yang akan mencari siapa yang telah merebut kebahagianmu,biarlah papa yang akan mencari dan menghukumnya dengan setimpal dan adil"ucap papa sambil memeluku,aku hanya diam dan langsung memisahkan diri dari papa,aku menatap papa"aku yang akan membalasnya secara adil,bukan papa.selain itu papa harus tau jika selama ini papa selalu membohongiku.dan maafkan aku"
"dengar!jika kamu membunuh seseorang yang menjadi target bahkan itu sendiri akan merugikan mu,selain itu jangan meminta maaf soal apapun,"
"itu masalahku,maafkan atas kelancanganku tuan tapi aku berhak mengatasi misiku sendiri.jika suatu hari nanti aku tak bisa meminta maaf setidaknya sekarang aku sudah meminta maaf"ucapku sambil tersenyum,papa mengusap kepalaku"apa begini yang aku ajarkan padamu?jika kamu melakukan hal yang keluar dari peraturan intel,aku tak bisa berbuat apa-apa lagi"ucap papa seperti sedang menahan suatu emosi.aku memalingkan kepalaku dan pergi dari ruangan itu.
Selesai berbincang dengan papa aku pergi untuk pulang, karna malam ini aku harus menjalankan misi.