Chereads / The Whids Howl / Chapter 3 - Episode 2 : Bersikap Biasa Aja

Chapter 3 - Episode 2 : Bersikap Biasa Aja

Dooooo~~~~

Raut wajah Uzucha sangat terlihat aneh, dia hanya menatap makan siangnya dengan tatapan "apa maumu?"

"Oi Uz!!" Morgan disampingnya berusaha mengembalikan nyawa Uzucha yang terlihat menurun drastis, tetapi gagal.

"Dia kenapa?" Tanya Felton sambil meminum teh hangatnya dengan santai di kantin yang sedang ramai seperti ini.

"Menurut analisisku, dia terserang pancaran pandangan pertama dengan siswi baru" Balas Morgan dengan niat menyindir.

"Maksudmu Virgocyliana Mita?"

"Kamu tau Fel?"

"Setiap data siswa pihak OSIS akan memiliki salinan datanya, begitu juga dengan data murid baru. Dan juga dia itu Putri dari Paman Zishori"

"Ketua OSIS kita ini memang sangat menakutkan ya. Tunggu sebentar, Paman Zishori????? Paman Virgocylian Zishori yang itu??? Aku tidak menyadarinya"

"Diam kau Gan!. Dan Uz, cepatlah makan makan siangmu, waktu istirahat hampir habis"

Uzucha menganguk lalu melanjutkan makannya.

Morgan melihat kotak bekal yang dibawa Uzucha, " Eh Uz. Selama ini aku berfikir, kamu kan selalu bawa bekal, berarti kamu jago memasak."

"Tidak, ini pemberian" Jawab Uzucha sambil mengunyak bekalnya "Bibi Harumi yang memasak"

"Bibi Harumi??"

"Hmm. Ibunya Mita"

Hening~~~

"Heh??????" Morgan minus Felton terkaget mendengar jawaban Uzucha "Bukannya kamu tinggal di apartemen? Kok bisa?"

"Apartemen itu milik keluarga Virgo. Sejak Orang tuaku meninggal, Paman Zishori yang merawatku"

"Jadi kamu akrab dong dengan Mita. Wih, aku iri" Morgan menyandar ke kursi dengan wajah dilemaskan.

"Kamu salah. Walau aku dirawat oleh Kepala keluarga Virgo. Aku tidak bahkan jarang sekali mengobrol atau bertemu dengan Anak-anak Paman Zishori. Semua anak Paman Zishori disekolahkan di asrama. Dan aku kaget mendengar bahwa Paman Zishori sendiri yang memindahkan Mita di Sekolah umum" Setelah kunyahan terakhir, Uzucha menutup kotak makan dan menaruhnya diatas meja lalu meraih botol minumannya.

"Tapi kamu kangen kan" Ucapan Felton menohok Uzucha

"Uhuk!! Heh? Maksudmu?"

"Bukannya dulu saat SD kalian satu sekolah dan sempat berteman"

"Eh, kok kamu tau Fel?" Heran Morgan

"Sebelum aku pindah di sekolahmu, aku satu sekolah dengan Uzucha hingga kelas 4 SD. Tapi aku mendengar berita.." Felton menggantung ucapannya sambil melirik Uzucha

"Aku kembali ke kelas duluan" Sadar arah pembicaraan menjadi agak sensitif, Uzucha berdiri, "Kau berhak bercerita. Itu bukan berita rahasia kok"

Felton dn Morgan hanya menatap kepergian Uzucha

"Kamu ngawur Fel. Memangnya berita apa sih?"

"Jika kau mengingat berita tentang kebakaran di SD Edogawa. Kau pasti mengingatnya"

"Jadi.. Itu benar"

"Ya, yang melakukannya adalah Uzucha"

.

.

Disaat Uzucha akan keluar dari kantin dia hampir menabrak seseoang saat berbelok.

"Kak Uzucha"

"Eh, hai Mit" Uzucha balas tersenyum "Kamu mau makan?"

"Iya, aku menyuruh Kak Val dan Kak Stella untuk duluan ke kantin karena aku dipanggil di kantor guru terlebih dahulu tadi"

"Kau sudah berkenalan dengan mereka?"

"Kak Val dan Kak Stella?. Sudah"

Uzucha hanya tersenyum lalu mulai berjalan "Kalau begitu aku duluan"

"Sebentar Kak" Uzucha berbalik, "Maukah Kak Uzucha menemaniku membeli-uhm-makanan?" suara Mita semakin mengecil,

Uzucha menatap Mita yang menunduk, tingginya hanya sedada Uzucha.

"Tentu, tapi kusarankan kamu cepat makannya karena jam istirahat hampir habis"

"Siap!" Mita tersenyum senang.

Dari Kejauhan Felton dan Morgan yang masih duduk di meja kantin menatap interaksi Uzucha dan Mita.

"Katanya tidak akrab, tapi kok mesra sekali" gerutu Morgan

"Aku kan sudah bilang kalau mereka berdua dulu satu sekolah. Dan apa-apaan nada suaramu itu Gan?"

"Tentu saja aku cemburu, aku kan fans berat Mita"

"Aku kasihan dengan Mita karena mempunyai Fans aneh sepertimu" Ejek Felton sambil berdiri meninggalkan Morgan

"Hah?? Maksudmu?"

"Ah sudahlah", Mereka berdua kembali ke kelas

.

.

Uzucha berdiri tak jauh di belakang Mita yang mengambil katering

"Terimakasih Bu!"

"Sama-sama Nak cantik" Ibu penjaga kantin tersenyum. Mita berjalan mendekati Uzucha

"Duduk disana yuk" Ajak Uzucha

"Iya!"

"Makanmu tetap sama ternyata, banyak" Uzucha menggoda Mita

"Ini porsi normal Kak. Porsi makan Kakak yang kayak gorila"

"Sok tau! Dan asal kau tau, Aku Macan bukan Gorila" balas Uzucha sambil menopang dagu.

"Beneran Kok. Ibu sendiri yang bilang"

"Kalau Bibi Harumi yang bilang, aku tak bisa menyangkalnya" Uzucha sweetdrop

Mita menatap Kotak bekal didepan Uzucha, "Bekal tadi aku yang membuatya"

"Hmm? Kamu bilang apa Mit? Aku gak dengar"

"Bekal Kakak tadi aku yang membuatnya"

"Eh, Iya. Hmm,, UAPA??" Uzucha syok, "Seriusan?? Kok bisa"

"Ya bisa lah. Soalnya dari kemarin Sore Ibu pergi ke rumah saudara dan pulangnya masih besok. Apa tidak enak?"

"Bukan, aku hanya kaget kamu bisa masak. Aku haus, kamu mau nitip minuman apa?" Uzucha berdiri

"Terserah Kakak, pokonya jangan kasih aku kopi"

"Siap, tunggu disitu dan habiskan makananmu, jam istirahat akan selesai"

Uzucha pergi menuju mesin minuman terdekat. Sekelompok kakak kelas yang tak jauh dari tempat duduk Mita tersenyum aneh lalu mendekati Mita

"Uhuy, ternyata kabar ini benar, Nona muda Mita yang terkenal cantik bersekolah disekolah kita"

Mita tidak bergeming dan melanjutkan makan siangnya

"Hei mengabaikan seseorang yang mengajak bicara itu buruk. Mana tata krama mu tuan Putri" Salah satu kakak kelas menangkis piring makanan Mita hingga berhamburan jatuh ke lantai. Mata Mita terbelalak kaget, namun dia kembali tenang.

"Mengajak berbicara gadis dengan sok kenal menggunakan nada arogan juga bukan tata krama, Kakak tingkat" Mita melawan

"Apa kau bilang"

Siswa disekitar takut ingin membantu Mita. Siapa yang tidak kenal 3 Kakak Tingkat dari kelas 3H yang terkenal arogan

Morgan akan berdiri untuk membantu Mita namun bahunya ditahan Felton, "Jangan ikutan. Ingat kesepakatan Anggota tetap OSIS"

"Apa kau sinting. Mereka Preman 3H"

"Lihat dibelakangmu" kepala Morgan berbalik, matanya terbelalak melihat Uzucha yang berjalan pelan mendekati Mita dengan aura menyeramkan

"Oke, aku tidak akan ikutan. Aku tau juga jika Uzucha marah sangat menyeramkan" Nyali Morgan menciut lalu dia kembali duduk

"Bagus" Felton menganguk

.

.

Mita masih bercekcok dengan Kakak Kelas yang menggodanya lalu dalam sekejap

BRUAK!!

"Daniel!!"

Uzucha memukul Kakak Kelas yang mulai berani memengang tangan Mita hingga terpental menabrak meja dengan tangan kiri.

"Menjauh darinya!" Ucap Uzucha dengan mengancam, "Dia itu Milikku!", seluruh mata terbelakak mendengar ucapan Uzucha begitu juga dengan Mita, Felton dan Morgan. Nada suaranya sekilas seperti bukan dirinya.

"Uzucha sialan"

BUG! Trak!

Kakak Kelas yang lain memukul pipi kanan Uzucha dengan keras hingga kacamata Uzucha terpental dan pecah

Mita menutup mulutnya kaget, "Kak...!?" gumamnya.

"Kau berani memukulku?", Tatapan Uzucha semakin menggelap, tangan kanannya bergerak mengelap bekas pukulan "Pukulanmu kelas spon cucian piring"

"Eh.." Kakak kelas yang memukul Uzucha terdiam ketakutan

"Pergi kubilang" tangan kanan Uzucha mulai mengepal.

"Tangan kanannya... Ayo kita pergi, kita tolong Daniel", Preman-preman sekolah tadi mulai ketakutan

"Awas kau Uzucha!"

Ketiga Kakak Kelas tersebut berlari keluar kantin. Aktivitas kantin perlahan kembali normal

Mita mendekati Uzucha yang memegang pipinya, "Kau baik – baik saja Mit?" namun Uzucha yang bertanya

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, Kak Uzucha gila ya?" Mita berteriak marah, Uzucha kaget mendengar teriakan Mita "Kau membuatku hampir jantungan Kak!"

"Pffff!" Uzucha malah menahan tawanya

"Jangan Tertawa, aku serius" Mita mulai marah "Ah" Marah Mita terhenti karena Uzucha menempelkan Kotak Susu dingin di dahinya

"Jangan dipikirkan, aku baik-baik saja. Nih es susu stroberi" Mita mengambil Es susu dari tangan Uzucha "Yuk balik ke kelas" Uzucha mulai berjalan sambil membuka Kaleng Jus Jeruknya, Mita mengikuti dari belakang

"Nanti pokoknya diobati! Kita mampir ke UKS dulu, nanti aku yang menjelaskan ke guru"

"Bawel Pendek"

"Kakak yang terlalu jangkung, dan berhenti mengejekku"

Felton dan Morgan hanya mengedikkan bahu, "Asal Uzucha bisa mengatasi masalahnya, jangan ikut campur. Dulu dia berpesan begitu kan", "dan juga jangan membuat masalahnya semakin runyam ketika tangan kanan itu mulai bergerak serius" lanjutnya dalam hati.

"Aku ingat" Morgan tersenyum sweetdrop.

Felton melirik tangan kanan Uzucha yang terlihat sedikit bergetar, "Kuharap kebelakangnya baik-baik saja, aku mulai khawatir"

Bel tanda Istirahat telah habis berbunyi. Tak mereka sadari seseorang bermata hijau menatap mereka dengan menyeringai. Dia pergi setelah diajak temannya

"Keadaan mulai menarik setelah kau datang, Virgocyliana Mita"

.

.

.

Felton POV

'Aku ingat, kau sendiri yang bilang padaku saat masih SD dulu Uz'

Flashback,

"Eh Fel, gadis itu aneh ya?" Jari Uzucha menunjuk anak perempuan yang sedang melerai temannya yang berkelahi

"Adik kelas?"

"Yup, pirang"

"Dia kan anak yang tidak sengaja menjatuhimu buku dari tangga"

"Buku?" Uzucha nampak berfikir "Ah, aku ingat. Kemarin dia juga meminta maaf Kalau tidak salah namanya Mita, eh dia didorong" Felton mengikuti Uzucha yang berlari mendekati anak yang jadi topik pembicaraan.

Suara perkelahian makin nyaring,

"Kamu gakusah ikut-ikutan Mit"

"Aku kan sudah bilang untuk berhenti berkelahi"

"Berisik" Si anak yang berkelahi dengan kesal mendorong kembali Mita hingga terjatuh lalu dia kembali berkelahi dengan temannya

"Eh kalian berhenti" Uzucha berteriak dan berusaha melerai, "Kalian berdua kalau berkelahi, berkelahi aja. Gak usah mendorong orang yang melerai. Felton, bantu aku"

Tidak lama Guru mendatangi mereka, lalu melerai. Mita dibantu berdiri oleh teman perempuan nya yang dari tadi menonton saja karena takut mendekat.

Mereka dibawa ke kantor guru.

.

.

.

Pulang Sekolah,

"Aduh! Padahal aku hanya melerai. Kok ikut jadi korban ya"

"Aku sudah biang tidak usah ikut-ikutan" Cuek Felton sambil memukul Bahu Uzucha. Dari arah belakang seseorang mendekati mereka berdua.

"Tunggu!", Felton dan Uzucha berbalik mengikuti arah suara, "Terimakasih sudah membantuku!"

Uzucha tersenyum, lalu mendekat, "Tidak masalah, yang penting kamu tidak apa-apa kan?. Ohya, namaku Uzucha"

"Salam kenal, namaku Mita" Balas Mita

"Aku sudah tau kok" Uzucha nyengir menatap Mita, "Dan itu nama yang manis"

Semburat merah samar muncul di pipi Mita, "Te-terimakasih"

"Untuk kedepannya jangan ceroboh seperti tadi ya"

"Iya"

.

.

.

TO BE Continued