Chereads / Papa and four Twin's / Chapter 3 - ⁰ ⁰

Chapter 3 - ⁰ ⁰

Pulang bekerja inginnya hanya membersihkan diri lalu beristirahat diranjang empuknya--tapi nyatanya hal itu tak bisa dilakukan oleh Adrian

Setiap hari sepulang dari bekerja selalu disuguhkan pemandangan kapal pecah diruang tengah--ditambah suara keempat anaknya yang saling berteriak membuat pengang pendengaran--jangan lupakan mainan yang melayang-layang karena dibuat lempar-lemparan oleh mereka

"Aidan,sini kamu--pantat ileen sakit nih gara² kamu!!"

Si kembar empat sedang bermain bersama diruang tengah--lebih tepatnya sikembar kesatu dan ketiga sedangkan sikembar kedua sedang asik bermain game dan sikembar terakhir entah pergi kemana setelah ikut andil dalam membuat sakit pantat sikembar kesatu

"Yaa!! kan bukan Aidan doang, Asaa ikut juga--kenapa cumn Idan yang disalahin!!"

Iya bocah itu hobi sekali menjahili sang kembaran bersama partnernya si Ahza

"Agam--Assa mana??biar ileen ceburin kekolam sekalian sama Idan!!" Yang ditanya mendengus,merasa diganggu--Agam sedang fokus dengan game narutonya

"Agam gatau--ileen kalo teriak lagi,agam lempar stik game yaa!!"

"Ihh nyebelin!!"

Plak

"Ahahaha--pas,hebatnya Asaa"

"Asaaaaaaa!!"

Duk

"Huaa, kepala Asaa kejedot--ini gara-gara ileen gamau tau ini semua gara² ileen huaa"

Agam mempause gamenya--Aidan keluar dari sembunyinya--lalu menghampiri Ahza,Aileen juga

Agam mengusap kepala ahza--"sakitt yaa,makannya jngn main dikolong meja lagi"

"Betul kata Agam,makannya Asaa jngan jailin orang lagi kan kena karma"

"Jangan didengerin Asaa,ileen boong--buktinya Idan gapapa udh jailin ileen"

Aileen juga Agam memutar bola matanya malas--memang sikembar terakhir rusak karena ajaran sikembar ketiga

..

Adrian memilih memasuki rumah besarnya setelah sedari tadi berdiri diambang pintu menyaksikan sedikit proses keributan yang dibuat anak-anaknya

"Hey kiddos,papa pulang"

"Papa!!kenapa lama pulangnya--kita laperr tau!!"

"Dih gasopan bentak² orang tua--ini kenapa lagi Ahza jidatnya,kalian tuh yaa sehari aja ngga buat memar² dibadan bisa ngga sii--papa bisa dimarahin Oma klo gini haish"

Adrian memandang wajah keempat anaknya yang bukannya takut dan menunduk malah cengengesan sambil garuk² tengkuknya

Adrian membawa Agam dalam pangkuannya "mata Agam merah kenapa??"

"Agam main game dari pulang sekolah pa" adu Aileen

Adrian menghela nafas "papa kan udh bilang jangan main game kelamaan nnti matanya rusak,kenapa Agam ngga mau denger--besok ikut papa ketemu om dokter"

Agam mendelik lalu memukul kepala ayahnya pelan tapi sedikit keras "papa nakal!!" Ucapnya tepat ditelinga Adrian

"Kan Agam yang nakal,kok papa??" Bingung Adrian

"Agam ngga mau ketemu om dokter--ngga mau!!" Agam turun dari pangkuan papanya,duduk bersila dengan tangan yang disilangkan

"Game papa sita kalo gitu" ancaman yang selalu Agam takutkan

"Hayoo agam--nnti ga bisa main game lagi,Asaa sii ngga mau pinjemin gamenya Asaa--gatau kalo ileen sama Idan"

Adrian terkejut,belajar dari mana anaknya begitu, selama ini dia selalu mengajarkan untuk saling berbagi "Asaa, nggak boleh nonton tv satu minggu"

Ahza mendelik lalu cemberut "yah papa,Asaa kan mau nonton Thomas"

"Boong paa,Asaa ngga nonton thomas--asaa nonton cinta²an dirumah mbak Yeri sama yena trus dirumah dia juga nntn itu--pdahal udh ileen larang"

Adrian memijit pelipisnya,memang seharusnya dia tak membiarkan anak²nya terlalu bebas menggunakan Gadget dan televisi--akibatnya yaa seperti ini,rusak--oiya ingatkan Adrian untuk tidak sering² menitipkan anak²nya pada sikembar dua tetangga sebelah

"Udh ayok mandi,nnti papa masak klo kalian udh mandi"

Sikembar empat pun langsung berlarian menuju kamar mandi--melepas pakaiannya sembari berlari dan membuangnya sembarang membuatnya berserakan dimana-mana yang lagi² membuat Adrian menghela nafas panjang

..

Sikembar empat sudah duduk di bathtub besar kamar mandi bermain air bersama bebek² warna-warni pemberian om'nya

Sementara Adrian baru saja memasuki kamar mandi dengan pakaian kotor milik anak²nya yang dia letakkan pada keranjang cucian

"Sekarang papa minta Rafan diem,udh malem ga baik mandi lama² okee"

Sikembar pun mengangguk patuh menunggu gilirannya sembari memainkan bebeknya masing²--papanya manggil Rafan dan itu artinya mereka semua--Rafanu Rafano Rafani Rafana

"Yaalloh anak² papa kok pada kurus² gini--perasaan papa selalu kasih makanan sehat kekalian" ucapnya sembari membasuhkan sabun ketubuh keempat putranya bergantian

Sikembar memutar bola matanya jengah--apa yang dimaksud makanan sehat oleh papanya ini??

"Papa salah,yang kurus kan cumn ileen sama Asaa--agam sma Idan mah ngga kurus,iya ngga Ai??"

"Heem,Papa jngan ngejek Idan yaa"

"Kok ngejek??"

Aidan menunduk memainkan perutnya yang sedikit gembul "Yaiyalah,kan papa tau Idan embul--kenapa papa ngomongnya kurus"

"Iya iya,papa minta maaf"

Butuh sekitar lima belas menit lebih untuk memandikan sikembar--Adrian mengangkat tubuh anak²nya dari bathtub lalu dibalutnya dengan handuk berkarakter kesukaan masing²--lalu direngkuhnya keempat buntalan itu bersamaan

"Hiyaa--encok pinggang papa lama²" ucapnya saat mengangkat keempat tubuh dengan balutan handuk itu bersamaan

...

"Aidan Agam--jangan berantem itu burunganya terbang astagfirullah sini ngga--mau makan apa engga"

"Makan makan!!Aidan mau makan ayam goreng Upin Ipin banyak²"

Ahza melemparkan botol minyak telon kewajah Aidan dan untungnya meleset "Asaa ngga dikasihh" ucapnya mencebikkan bibirnya

Aidan menaiki ranjang dan duduk didepan Ahza "nnti Asaa,Idan kasih--jangan sedih" ucapnya

Adrian memungut minyak telon tadi,lalu menguspkannya pada Agam juga Aidan "Asaa,kurang²in kebiasaan lempar² barang yaa"

"Iyaa papa,nnti Asaa kurang²in sama pensil" ujarnya polos,dan Adrian menepuk jidatnya

...

Adrian baru saja memakai apronnya bersiap memasak untuk empat anak kembarnya--sedangkan sikembar sudah duduk rapi dimeja makan dengan rambut basah yang disisir rapi juga bau wangi minyak telon

"Papa Asaa mau makan mie pake telor dua!!"

"ileen,mau martabak!!"

"Agam mau jelly pake nasii!!"

"Aidan,mau ayam goreng rambo,nasi lemak uncle Muthu sama ei bi si di"

Adrian tak menanggapi,sudah terlalu lelah--anaknya ini kebanyakan maunya,dan jika dituruti makin² nntinya

Makan malam selesai dimasak dalam waktu sepuluh menit

"Nah sekarang,makan--selamat makan twinsnya papa" Adrian menaruh piring didepan Nakhala kids masing²

"Sayur lagiiii??idan mau ayam goreng papa!!"

Adrian berkacak pinggang menatap keempat anaknya "makan atau papa marah--kemaren udh makan ayam,masa makan ayam lagi,ngga sehat"

"Kemaren juga udh makan sayur masa makan sayur lagi,ngga sehat--ileen bilangin Oma"

"Uang jajan papa potong,kalo ngadu--lagian sayur itu sehat buat kalian"

"Curang!!" Ucap sikembar empat berbarengan,lalu dengan terpaksa menyendok sayuran yang hanya direbus dengan garam,menu andalan papanya--yang papanya bilang makanan sehat :) pdahal bagi sikembar itu adalah makanan paling membosankan

Adrian mendudukkan dirinya di kursi center disana,memakan makanannya dengan lahap membuat sikembar mendelik tak terima melihat apa yang papanya makan

"Kenapa papa makan itu,kok kita makan ini--papa curang!!" Teriak Aileen,yang disetujui anggukan ribut oleh ketiga kembarannya

Adrian mendongakkan kepalanya perlahan memandang keempat anaknya yang memandangnya marah "hehe,kalian kan masih kecil jadi harus terima apa adanya--udh udh makan aja,ileen kurang²in teriak malem² gaenak sama tetangga--sekarang lanjut makan kiddos"

Sikembar kompak mendorong piring makannya menjauh "nggak mau!!papa jahat" ujarnya kompak lalu turun dari kursi makannya dan pergi kekamarnya

Adrian memandang kepergian keempat putranya,lalu menyuap sekali makanannya dan menyusul sikembar

Adrian memasuki kamar sikembar dia mencarinya dikamar sebelah tadi tapi tak ada dan ternyata mereka disini--dikamar tanpa ranjang tapi banyak kasur lantai, bantal, juga boneka karakter marvel milik sikembar

Terlihat satu buntalan dibawah selimut tebal disana--yang Adrian yakini itu adalah keempat anak kembarnya

Memilih masuk sembari bersiul mendekati buntalan keempat putranya "heyy--pada kenapa ini,marah sama papa??"

"..."

"Beneran marah ini??astagfirullah maafin papa--papa bukannya ngga mau kasih makan itu buat kalian,cumn kata om kalian belum boleh makan itu lagi sayang"

Yang dimakan Adrian itu kornet kaleng dengan nasi hangat--dan itu enak dimata sikembar empat--tapi sayangnya sikembar empat sering sakit batuk jika terlalu banyak memakan itu

Sikembar perlahan membuka selimut yang menutup tubuh juga wajahnya--menyembulkan kepalanya

"Hiks tapi agam bosen makan sayur itu hiks"

"Iyaa Asaa ngga suka,ngga enak hiks"

"Idan mau makan ayam hiks"

"ileen mau martabak hiks ngga mau sayur hiks"

Adrian tersenyum kenapa anaknya bisa lucu seperti ini??

Adrian merentangkan tangannya menginterupsi agar sikembar memeluknya "sini peluk dulu anak² nakal papa"

Sikembar menurut lalu merangkak memeluk papanya yang duduk disampingnya--Adrian memeluk keempatnya "kalian bosen yaa,maafin papa yaa--inikan demi kalian juga"

"Hiks"

"Emm,yaudah gimana kalo besok papa ijinin kalian makan makanan kesukaan kalian--tapi janji cumn kali ini,gimana"

Sikembar mendongakkan kepalanya memandang wajah papanya "bneran??"

Adrian mengangguk "bneran dong apa si yang engga buat kembarnya papa ini hmm--sekarang tidur okee,mau tidur disini apa dikamar??"

"Tidur disini aja sama papa yaa" ucap Aileen--dan Adrian mengiyakan

Mereka tidur diketek papanya--dua dikanan dan dua dikiri

...

Sedikit kuberi tau bagaimana isi rumah Nakhala family--

Rumah besar dengan dua lantai--empat kamar dilantai satu dan tiga kamar dilantai dua

Dilantai satu ada satu kamar Adrian dan satu milik sikembar dan ruangan dengan banyak kasur bantal juga boneka yang sering untuk kumpul dan menonton film dan sisanya kamar tamu

Kamar sikembar berada disatu ruangan besar dan ranjang mereka berada di pojokan kamar masing² jadi terpisah--awalnya hanya ada satu ranjang kingzise tapi berdasarkan pengalaman--Adrian sering sekali terbangun malam² hanya karena tangisan salah satu diantara si kembar empat yang sering terjatuh akibat tendangan dari saudaranya--dan anehnya itu terjadi hampir setiap hari dan semua sikembar sudah pernah merasakannya

Dan lantai dua adalah kamar kedua Adrian dan sikembar juga satu kamar bersantai

hanya lantai satu yang sering digunakan tapi mungkin jika sikembar empat sudah memasuki sekolah dasar kelas empat atau lima nanti,akan dipindah kamar kelantai dua--untuk saat ini mereka tidur dikamar dilantai satu

Dan juga dilantai satu ada ruangan khusus berisi segala mainan sikembar juga sepeda dan alat transportasi mainan lainnya--ada dua kamar mandi--kamar mandi besar khusus untuk Nakhala family dan satu kamar mandi sedang untuk tamu--ada dapur juga pastinya

Dua kolam renang ada didekat dapur hanya terpisah oleh tembok kaca untuk antisipasi jika sikembar nakal itu tiba² berlari dan tercebur dikolam yang dalam kan ngga elit

••