Bab 58
Mereka melaju dalam diam, supirnya pun diam. Keduanya kompak sedang menenangkan debar jantung mereka yang menggila saat ini. Bulan jelas tampak bersanding dengan eiffel yang menjulang cantik dengan lampu kerlap-kerlipnya. Seakan menara itu mengikuti kemanapun arah mereka pergi.
"Kau cantik sekali, gaunnya sangat cocok," ucap Junhyuk membuka kata dalam kebisuan mereka.
"Eemmh ... terimakasih, gaunnya memang sangat cantik," sahut Hanna gugup.
"Heheh, karena kau yang pakai, jadi terlihat lebih cantik," timpalnya membuat Hanna sedikit geli sekaligus merona malu, emang raja gombal si Junhyuk.
"Aah ... jangan begitu, aku malu." rengek Hanna sambil membuang pandang ke arah kaca jendela samping kirinya.
"Heheh, aku serius. Tidak ada yang melihatmu keluar dengan gaun ini kan tadi saat di hotel?" tanya Junhyuk mengalihkan topiknya, dia sendiri malu dan merasa akan meledak bahagia kalau obrolan tadi diteruskan.