Bab 204
Esok paginya, matahari menyingsing seperti biasa meski tertutup awan kelabu khas musim dingin. Hanna masih enggan beranjak dari kasurnya untuk mandi dan bersiap ke kantor. Ia masih menggulung diri di dalam selimut meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 6 lewat. Semalam dirinya bahkan tidak bisa tidur dan terus menangis memikirkan Junhyuk yang sampai detik ini masih juga tidak menghubunginya, chat Hanna sejak kemarin juga tidak terkirim ke ponsel junhyuk.
Apa ... Hanna dicampakkan? tanya Hanna dalam hati berulang kali sejak semalam.
KRIEET
Sohee membuka pintu kamar Hanna sebab khawatir, bahkan semalam Hanna menolak saat ia menawarkan untuk makan sesuatu agar GERD-nya tak kumat.
"Hanna, kau sudah bangun? Keluarlah ... ayo kita sarapan, sudah lama kan kita tidak sarapan bersama seperti ini. Aku sudah masak loh." ucap lembut Sohee membujuk Hanna dari ambang pintu dimana dia berdiri menyandarkan sisi kanan tubuhnya.