Chereads / downpour. / Prolog

downpour.

deLluvia
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 31.6k
    Views
Synopsis

Prolog

HUJAN tak berhenti.

Dia terdiam.

Akupun terdiam.

Tak ada yang memulai percakapan diantara kami. Hanya suara hujan dan isak tangisnya yang terus mengalun ditelingaku. Paris tak pernah terasa begitu menyedihkan, walaupun disini seseorang pernah menangis sekuat tenaga, memintaku untuk tetap tinggal. Namun tak pernah terasa begitu menyedihkan seperti hari ini.

Seluruh tubuhku terasa dingin. Tangan lembut dan hangatnya yang tak pernah sekalipun melepaskan tanganku kini tak terasa apa-apa. Walaupun seluruh buku-buku tangannya sudah memutih, aku tetap tak merasakan apapun. Yang aku tahu sekarang hanyalah dia yang aku cintai lebih dari hujan mungkin sudah tak bisa aku lihat lagi setelah hari ini.

Seorang pria berjubah putih muncul dari balik pintu kamar ini, aku tak bisa mendengar apapun yang pria itu katakan. Tangisnya kini semakin menjadi-jadi. Tuhan, bantu aku untuk menghapus air matanya. Kukerahkan seluruh tenagaku untuk meraih wajahnya, menghapus air mata yang sedari tadi mengalir tanpa henti ketika mata indahnya menatapku.

Saat pria itu selesai berbicara dengannya, dia membawaku keluar dari ruangan ini, ia berjalan sambil terus saja menangis dan menggenggam tanganku, wajah orang-orang lain yang sedang mendorong kasurku juga terlihat sedih. Hujan tetap tak berhenti. Semuanya menangis. Aku juga menangis.

Kami terhenti di depan sebuah pintu besar, dia menatapku lekat-lekat, tersenyum, palsu. Dia mengucapkan kalimat terindah yang pernah aku dengar dari bibirnya. "I Love You Rain." setelah itu aku pergi. Meninggalkannya menangis sendirian. Pintu terbuka, sinar terang muncul dari ruangan di balik pintu itu. Aku hanya bisa melihat cahaya, sangat terang.

Bayangan dirinya muncul, tubuhnya tertiup oleh angin musim gugur, pergi bersama dedaunan yang warnanya sudah tak lagi hijau.

Lenyap begitu saja.