Intan merasakan tubuh itu mendekat lagi, jantungnya bergetar hebat.
Intan meronta, tapi Roy menggenggam tangannya dengan mudah dan menariknya tinggi-tinggi di atas kepalanya.
Intan hanya merasakan dada yang dingin, dan pakaian yang rusak itu jatuh ke tanah. "Benar-benar harum, aku sudah bermain dengan wanita yang tak terhitung jumlahnya. Aku tidak menyangka ada yang lebih luar biasa! Mengapa kamu ingin mengikuti paman ketigaku? Jika kamu mengikutiku, aku akan menceraikan Renata dan menikahimu pada saat itu! Aku jamin kemakmuran dan kekayaan keluarga Wijaya, kamu bisa menikmatinya. Kamu adalah istri terhormat dari tuan muda WIjaya, betapa indahnya!"
"Roy, jika kau berani menyentuhku hari ini, aku bersumpah bahwa bahkan jika aku mati, aku akan menjadi hantu dan membalas dendam padamu!'
Intan berjuang untuk mengatakan sambil menggertakkan gignya.
Roy tidak takut pada apapun.
Sekarang Intan adalah ikan di talenan, bahkan berani menjadi sombong.