Ketika Bagas menerima pesan teks ini, dia membacanya lama sekali, dan butuh beberapa saat sebelum dia menyadari bahwa Salsa telah meninggalkan ibukota Jakarta.
Dia tidak pernah bepergian jauh, dan karena orang tuanya mengalami kecelakaan, mereka pindah ke Kota Kekaisaran untuk tinggal bersama pamannya.
Setiap Bagas keluar tidak peduli seberapa jauh, selalu ada kekhawatiran di hatinya, karena satu-satunya kerabat yang memiliki hubungan darah ada di ibukota. Jadi setiap tahun selalu ada harapan untuk mengambil liburan dan pulang.
Bagas terbiasa mengembara sendirian setiap saat, karena dia tahu bahwa Salsa akan menunggunya di kota ini.
Tapi sekarang, Bagas tinggal di ibu kota, sedangkan orang yang pergi memang Salsa.
Bagas tidak mengejarnya. Mengetahui bahwa dia pasti telah berpikir lama sebelum membuat keputusan ini, kalau tidak dia tidak akan pergi.
Apakah Salsa pergi karena penyakit mentalnya?
Apakah dia ingin menyembuhkan dirinya sendiri?