Segera dia sampai di pintu rumah keluarga Hutomo.
Paman Bagas bernama Bayu, seorang laksamana dari wilayah militer Jakarta.
Sekarang di usia lima puluhan, dia masih tegak seperti singa, dengan aura yang kuat karena dia memimpin tentara sepanjang tahun.
Setelah memasuki rumah tersebut, keluarga Hutomo sangat antusias dan menyapanya untuk masuk.
Winny awalnya khawatir mereka menganggap keluarga Wijaya adalah keluarga kalangan bisnis dan keluarga Hutomo memandang rendah dirinya sendiri, tapi sekarang jelas berlebihan.
Selama keluarga itu berbuat benar, mereka tidak berprasangka buruk.
Nyonya Bayu meraih tangan kecil Winny dan berkata, "Winny, kau baru bisa datang. Bagas berkata kau akan datang bulan lalu, tapi saat itu pamanmu baru saja menerima tugas dan pergi dari rumah sampai sekarang. Aku seorang wanita, akan terlalu ceroboh jika langsung bertemu denganmu, jadi aku telah menundanya sampai sekarang. "
