Tidak ada sahutan, namun setelah itu pintu kamar mandi terbuka dengan Dira yang sudah menangis sesenggukan.
Tentu saja Dela terkejut. "Heeii.. hei, kok nangis?? Ada apa?" Tanyanya panik dengan menyeka air mata Nadira.
"Ini Del..huhuuuu.. hasilnya kok positif.. huhuuuuu.." tangis Dira tersedu-sedu tidak percaya sambil menyodorkan testpack pada Dela.
Dela yang menerima testpack itu dengan kesadaran yang normal, melihat dengan jelas bahwa ada dua garis di sana. Ia membekap mulutnya sendiri karena sangat terharu. Ditariknya tubuh Dira ke dalam pelukannya. Dela juga langsung menangis dan mengelus punggung Dira dengan lembut.
"Tuh kaaaaannn.. apa aku bilaaanngg." Ujar Dela dengan menyeka ingusnya.
Meisya yang baru saja masuk ke kamar lagi dengan membawakan segelas es jeruk peras itu hanya bisa melongo. Melihat putrinya dan menantunya saling berpelukan dengan menangis tersedu-sedu.
"Kalian kenapa? Ada apa?" Tanya Meisya panik sambil mendekat ke arah Dira dan Dela.