"Rasa.
Rasamu tlah usai,
Rasaku yang belum usai.
Masih menggantung dan tak mau lepas
Berusaha ku tahan dan ku tepis dalam diam
Masih ingat akan caramu,
Yang dengan semudah itu membuatku 'jatuh'
Kita pernah sedekat itu
Melangkah bersama dengan sebuah komitmen tanpa berucap
Hingga langkahmu yang perlahan menjauh
Meninggalkan,
Rasaku yang belum usai."
•
•
•
Hari cepat berlalu, pertengahan Maret ini Dira sudah rajin menyusun segala perkerjaannya. Mana yang dikerjakan lebih dulu dan mana yang masih bisa ia cicil tanpa harus lembur. Gadis itu menata rapi mejanya dan menaruh vas bunga kaca berisi bunga mawar putih asli dengan air di dalamnya.
"Wah cantik banget Ra meja kerjamu. Pakek dikasih vas segala.." komentar Dinda yang baru saja sampai di dalam ruangan.
Dira tersenyum. "Biar nggak jenuh aja mbak. Kan enak sambil lihatin mawar yang mekar gini.."
"Bener juga. Biar fresh yaa.. beli dimana itu bunga? Seger banget deh lihatnya.."