Dia mendorongku kuat-kuat. Aku makin kuat memeluknya erat. Aku suka gadis penuh semangat seperti ini. membuatku ingin menguasainya lebih lagi.
ku dekatkan wajahku padanya. "Malam ini kamu boleh tidur di sampingku, Aika."
bugh!!!@#$$%%
Dia meninju perutku kuat. Rasa mual dan nyeri menjalar di perutku, aku baru saja bangun. Belum sempat mencuci muka. Kini harus menerima pukulan kuat di perutku.
Kulepaskan pelukanku, kini aku memegangi perutku. Aku mengerang, berguling di atas tatami.
"Kurang Ajaaaar!"
Gadis tengil itu menatapku nyalang, bibirnya mencebik. Dia menghinaku! Berani-beraninya dia melakukan itu!
Aku mencoba berdiri, menahan badanku dengan sinai yang ada di tangan kananku.
aaaaarghhhh!!!
Alika mengacungkan sinainya lagi.
"Ayoo lawan aku!! Aku ingin pergi dari sini."
Aku ayunkan sinaiku kuat, menyibak rambutnya, membuat ikat rambutnya terlepas. Rambut panjangnya terjuntai.
..
"Ryuu!!" Kami berhenti saling menyilangkan sinai. ayahku datang dengan semua ajudannya. Berdiri di depanku sambil berkata.
"Apa yang kau lakukan! Berhenti bermain di sini. Segera temui aku!"
Ailka mendekati Ayahku dan berdiri di depannya.
"Om, aku suka putramu. Boleh dia menjadi milikku?"
what!
..