Iorviess, seekor naga raksasa dengan sisik berwarna hitam legam, mata merah menyala, dan api membara dari dalam mulut dan sela-sela giginya yang tajam sedang mengamuk.
Para prajurit tengah bertempur nelawan naga ganas itu, sekumpulan penyihir mengerahkan semua kekuatan yang mereka punya, dan beberapa gipsy mencoba menyegel naga itu.
Semuanya memiliki satu tujuan, Menenangkan sang naga agar tak merusak dunia.
"Yang Mulia!!" teriak seorang penyihir kepada wanita yang sedang serius membaca mantra untuk menyegel Iorviess. Ia tampak tak menghiraukan segala luka di tubuh nya.
"Lindungi Yang Mulia Ratu!!" perintah seorang Jenderal kepada para prajurit yang berada di sekitarnya. Beberapa membuat formasi melingkar dengan sang Ratu yang berada di tengah.
Langit siang itu terasa sangat gelap, awan tebal dan hitam, angin bertiup kencang, kerusakan dimana-mana yang terbuat dari amukan Iorvess. Sesaat naga raksasa itu mulai mengangkat kepala nya, menarik nafas panjang yang disertai api kebiruan yang terlihat semakin membesar di dalam tubuh nya.
Sang ratu telah menyelesaikan mantranya, terlihat dengan jelas di atas langit sebuah lingkaran sihir dengan tulisan mantra berwarna biru keemasan berputar-putar. Ia pun meneriakkan mantra terakhir dan menancapkan tongkat kristal ke atas tanag tepat sebelum bola api kebiruan itu dihempaskan Iorviess.
Kilatan cahaya menyilaukan keluar dari lingkaran sihir itu, seketika semua prajurit memejamkan mata dari sinar yang teramat menyilaukan selama beberapa menit. Naga raksasa itu terdengar kesakitan sesaat sebelum ia membeku didalam sebuah kristal sihir.
Wanita cantik dengan rambut berwarna peach dan mata biru langit itu tumbang. Seketika sang Jenderal menahan kepala sang ratu agar tidak menyentuh tanah, air matanya mengalir.
"tenang, kau akan baik-baik saja." ucap pria 34 tahun itu. Sang ratu tersenyum lemah.
"aku tau ini akan berhasil." katanya lirih. "tolong jaga anak-anak."
"tidak, jangan berkata seperti itu. Kumohon. Kau kuat. Aku tahu itu." ucap sang Jenderal yang berusaha menahan air matanya.
Namun, sang ratu telah pergi, dengan senyuman di wajah lelahnya. Tubuhnya telah lunglai. Meninggalkan suami nya yang telah menumpahkan air mata, meninggalkan kedua putra putri nya untuk selama nya.
Langit gelap itu terbelah, sinar matahari kembali menyinari tanah. Terlihat berbagai kerusakan besar disekitarnya dan sang Naga Iorviess telah membeku didalam sebuah kristal untuk jangka waktu yang lama.