Rendra masih berdiri di depan restoran dan terus melihat punggung Kirana yang tampak menjauh. Dalam hati, dia bersyukur karena siang ini Kirana mengenakan sepatu sneakers. Alas kaki tersebut tentu cukup nyaman untuk berjalan cepat dalam kondisi terburu-buru seperti itu.
Namun, tiba-tiba saja dia merasa cemas tanpa alasan yang jelas. Dia seperti punya firasat buruk saat melihat Kirana yang hampir menghilang dari pandangannya.
"Bob," kata Rendra memanggil sekretarisnya.
"Ya, Bos. Ada yang bisa saya bantu?"
"Tolong ikuti Kirana. Pastikan dia sampai parkiran dengan selamat."
Perintah Rendra membuat kening Bobby berkerut heran. Kenapa dia harus melakukan hal seperti itu?
"Bos khawatir terjadi sesuatu yang buruk? Kan, ada Toni, Bos," ujar Bobby.
Rendra tidak mengatakan apa pun untuk menanggapi ucapan sekretarisnya. Dia hanya menatap Bobby tanpa ekspresi dalam waktu yang cukup lama.