Bangkok, Thailand.
10.00
"Gulf"
"Ha! Ada apa No?"
Techno menatap bingung Gulf yang terkejut karena tepukan pelan dibahunya. Sepanjang pelajaran ia terus melamun bahkan Gulf tadi sempat terkena Omelan dari Professornya karena melamun terus.
"Ada apa dengamu Gulf, kau mulai tadi melamun terus"
"Aku tak apa"
"Ai Gulf! Kau selalu saja seperti itu, tinggal katakan saja apa yang terjadi padaku"
Gulf tak mempedulikan ocehan Techno ia memasukan semua bukunya kedalam tas dan pergi keluar kelas . Techno hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Gulf. Dari dulu hingga sekarang sikapnya tak pernah berubah. Selalu tertutup dan tsundere.
Gulf side
"Huft kenapa aku memikirkannya terus?"
Gulf mengacak rambutnya karena frustasi. Ia berjalan di koridor dengan kepala menunduk melihat lantai yang ia pijak setiap perjalanannya.
DUKK
"Aww"
Karena terlalu asik melihat lantai,Gulf tak sengaja menabrak dada seseorang.
"Kau tak apa?" Tanya orang itu
"Aku tak apa, maafkan aku"
Orang itu mengusak kepala Gulf berniat untuk meredakan rasa sakit yangada dikepala Gulf karena benturan dengan dadanya. Gulf masih setia menunduk dengan memegang kepalanya yang nyut nyut an.
"Maafkan aku juga karena tidak hati hati"
"Iya tidak ap-"
Kalimat Gulf terhenti karena ia terkejut dengan seseorang yang baru saja ia tabrak. Ia menelan ludahnya dengan susah payah. Nafasnya tercekat matanya tak bisa beralih dari mata coklat orang itu.
"Hey"
"Hey"
PUKK
"Ah maafkan aku"
Gulf membungkuk meminta maaf. Setelah meminta maaf ia segera meninggalkan orang itu. Tapi tidak semudah itu ternyata. Tangan Gulf ditahan oleh orang itu dan otomatis gulf berhenti dan spontan menoleh ke orang itu.
"Boleh aku tau namamu?" Tanya orang itu.
Gulf mengangguk tanda setuju. Ia membalikkan badannya dan berdiri berhadapan dengan orang itu. Orang itu sedikit tinggi membuat Gulf sedikit mendongak saat melihatnya.
"Mew suppasit mahasiswa fakultas kedokteran angkatan ke-2"
"Aku Gul-"
"AI GULF!"
Gulf dan Mew seketika melihat kearah Techno yang memanggil Gulf dengan lantang. Techno berlari kearah Gulf. Melihat itu, Gulf buru buru memberi salam ke Mew dan berlari secepat mungkin untuk menghindari Techno.
"Swadee khap phi'"
"Swadee"
Saat berlari mengejar Gulf,Techno menyempatkan memberi salam kepada Mew dan langsung berlari sekencang mungkin untuk mengejar Gulf.
Mew hanya terdiam melihat kejadian itu.
"Gulf"
Mew tersenyum sangat manis. Membuat perempuan yang ada disekitarnya berteriak histeris.
"Mew kau sedang apa disini?"
Tiba tiba Thorn datang dengan Lhong entah darimana. Mereka seperti mahluk halus yang tiba tiba muncul dan hilang. Mew hanya menggeleng sambil mengalihkan fokusnya kearah makanan yang Thorn bawa.
"Apa?"
Seakan tau makanannya terancam, Thorn menyembunyikan makanannya dan berlari menjauh meninggalkan Mew dan Lhong.
"Thorn aku minta sedikit! Hey! Tunggu kita Thorn!"
Mew dan Lhong berlari kecil mengejar Thorn yang kabur. Hingga mereka menjadi bahan tontonan anak ana dari fakultas lain .
~~~~~skip~~~~~
"Gulf! Kenapa kau berlari begitu kencang! Aku hanya memanggil mu tapi kau langsung lari seperti melihat hantu"
Gulf hanya cengengesan mendengar Techno yang mengomel karena lelah setelah berlari mengejarnya dari fakultas kedokteran sampai kantin.
Bayangkan saja berlari melewati fakultas kedokteran yg besarnya seperti istana.
"Phun khoton naa hehe"
Techno hanya melayangkan tatapan tajam kearah Gulf. Gulf tersenyum lalu mengeluarkan bukunya diatas meja kantin.
"Uih! Gulf! Ini kantin kenapa kau masih saja membaca buku tak berguna itu"
PLAKK
"Aww! Kenapa kau menimpukku dengan buku tebal sialan itu Gulf?"
"Kaya bilang buku sialan hah? Jika kau tidak ada buku ini kau tidak akan pintar techno"
Gulf merasa geram sendiri karena sahabatnya ini terlalu menggampangkan semua materi . Berbeda dengan Gulf si anak teladan yang selalu membaca buku entah itu di perpustakaan ataupun dikantin.
"Jika kau ingin pergi, pergi saja no"
"Ini, belilah apapun yang kau mau yang penting kau jangan menggangguku saat belajar"
Gulf menyodorkan 10.000bath kepada Techno. Techno yang mendapat itu hanya tersenyum senang dengan mata yang berbinar.
"Aku akan menggunakan uang ini dengan baik aku tidak akan mengganggumu kau bel-"
"Sudah sana pergi kau sialan!"
"Wlee"
Techno langsung kabur karena Gulf akan memukulnya dengan buku tebal yang Gulf pegang. Gulf yang melihat Techno kabur seperti itu hanya tertawa pelan.
"Aku pergi dulu Gulf pay"
"Dasar teman"
Gulf pun melanjutkan acara belajar nya tanpa ada gangguan. Tapi itu tidak berlangsung lama karena ada seseorang yang tiba tiba duduk dihadapannya. Awalnya Gulf tidak peduli tapi orang itu terus memandangnya tanpa mengeluarkan suara sama sekali membuat Gulf risih saja.
Akhirnya Gulf memutuskan untuk melihat wajah seseorang yang ada dihadapannya. Betapa terkejutnya Gulf saat melihat wajah orang itu. Hari ini mungkin adalah 'Lucky day' untuk Gulf. Ya bagaimana tidak hah? Yang ada di hadapannya sekarang adalah Thorn salah satu pangeran di univ ini. Dengan gelagat canggung Gulf memberikan senyum kakunya kepada Thorn.
"Swadee khap"
Gulf memberi salam kepada Thorn. Thorn Hanya tersenyum membuat Gulf mau tak mau membalas senyumannya. Gulf kembali fokus ke bukunya. Meskipun dihatinya masih merasa canggung dengan Thorn.
"Ekhm Gulf"
Gulf mengangkat kepalanya. Ia terkejut sekaligus bingung kepada Thorn. Darimana ia tahu namanya. Gulf hanya menatap Thorn dengan tatapan yang menurut orang sekitar lucu membuat siapa saja mudah jatuh cinta dengan tatapan yang diberikan oleh Gulf.
"Tidak usah kaget Gulf. Aku tau namamu dari temanmu yang memanggil mu sangat lantang tadi" jelas thorn
"Aww techno kha?" Tanya gulf.
"Hm, kenalkan namaku Thorn" jawab thorn.
"Swadee phi"
"Kau kenapa belajar disini? Bukankah lebih baik di perpustakaan saja?" Tanya Thorn dengan nada penasaran.
"Hehe, aku akan tertidur jika belajar di perpustakaan phi" jelas Gulf dengan senyum canggung.
"Hm begitu"
"Iya"
Setelah perbincangan kecil itu suasana diantara mereka seketika hening. Tidak ada obrolan lagi.
Mungkin thorn sudah tak tahan dengan suasana nya, jadi ia keluarkan ponselnya dan meminta nomor telepon Gulf
"Gulf boleh kah phi minta nomormu?" Tanya thorn
"Oh boleh phi"
Thorn memberikan ponselnya kepada Gulf . Gulf menerima nya dan segera untuk mengetikkan nomornya di ponsel thorn. Lalu ia kembalikan ponselnya kepada Thorn.
"Sudah phi"
"Khon phun khap nong, kalau begitu teruskan saja belajar mu, phi mau menemui teman phi dulu na. Sampai jumpa nong"
"Sampai jumpa phi"
"Hahhhh akhirnyaa"
Gulf bernafas lega setelah Thorn pergi meninggalkannya. Ia bersandar pada kursinya dan menutup wajahnya dengan bukunya.
"Ini lucky day atau bukan astaga Kenapa aku harus bertemu dua dari tiga pangeran itu" gerutu Gulf dari balik bukunya
"Arghh aku pusing"
Gulf membereskan bukunya lalu beranjak pergi dari kantin. Ia ingin ketempat tersembunyi agar techno sulit mencarinya dan tidak bertemu dengan pangeran univ lagi.
Other side
On calling
"Mew aku sudah mendapatkan nomornya"
"Khon phun khap Thorn"
"Jangan lupa traktir aku steak mahal tuan muda"
"Ck. Iya aku tau apa maumu dasar otak makanan"
"Haha baiklah aku tutup, aku akan pulang sekarang"
"Kelas sebentar lagi akan dimulai lagi bodoh cepat kembali"
"Aku lelah Mew sudahlah aku titip absen padamu. Bye"
PIP
"teman ga ada akhlak dasar"
TBC!!!
MAAF KALAU GA JELAS YA
MAKASIH UDAH MAU BACA
JANGAN LUPA SHARE BOOK INI KE PARA WAANJAI OKE
JANGAN LUPA VOMENT
THANK YOU SEMUAAA
AKU SAYANG KALIAN❤️❤️❤️❤️❤️