Chip memekik kaget dan spontan berdiri di belakang Thomas untuk dijadikan pelindungnya ketika Kimberly mendadak muncul dari balik pintu kamar. Thomas sendiri juga sebenarnya takut berhadapan dengan sosok yang berencana membunuhnya itu. Tapi mau bagaimana lagi jika Chip jauh lebih takut daripada ia. Dan meskipun pemuda di belakangnya itu lebih tinggi darinya dan terlihat lebih tua, Thomas masih melihat Chip sebagai teman dekatnya yang berumur satu tahun lebih muda, sehingga jiwa seorang kakak yang ingin melindungi itu keluar begitu saja.
"Iya, kami berdua memang baru saja membicarakanmu yang berniat untuk membunuhku," jawab Thomas. Lalu ia menatap tajam sebuah cutter yang Kimberly keluarkan dari dalam saku mantel kuningnya. "Kau benar-benar ingin membunuhku, eh? Berarti ucapanmu yang tidak ingin aku berkorban itu, omong kosong belaka?" lanjutnya. Ia tidak menggubris mata sembab Kimberly yang terlihat kosong itu.