Thomas sudah membaringkan tubuhnya di kasur empuk dan nyaman. Ia merasa sangat lelah, tapi di saat bersamaan otaknya malah mencegahnya untuk tidur. Berbaring terlentang, tengkurap, beringsut ke kiri, dan ke kanan. Berbagai posisi tidur sudah ia terapkan, tapi sia-sia saja. Ia sudah coba tarik selimut hingga menutupi kepala, tapi itu tidak bertahan lama karena ia keterbatasan oksigen di bawah selimut berbulu halus itu.
Detak jam yang terasa dekat membuat mata hitamnya melirik kanannya, ke arah jam beker yang menunjukkan angka setengah dua lebih sepuluh menit pagi. Ternyata sudah satu jam berlalu sejak Thomas tiba di rumah Kimberly. Tapi sampai sekarang, ia tak kunjung terlelap. Apa mungkin karena ia sudah tidur lagi sebelum ia tiba di sini? Kalau begitu, mengapa Kimberly yang sama-sama tidur di mobil, bisa tidur dengan tenang di kamarnya? Thomas sempat mengintip ke dalam kamarnya untuk memastikan, dan memang benar kalau adiknya itu sudah tidur sangat pulas.