Chip terpaku pada wanita berambut putih seleher yang sedang terduduk di atas kursi roda dan membelakanginya. Setelah ia mendengar suara pintu tertutup di belakangnya dan Olivia tidak ada dalam kamar itu, ia pun melangkah menghampirinya. Ia sungguh tak menyangka bertemu dengan seseorang yang paling berharga di hidupnya dalam keadaan yang terbilang cukup memprihatinkan. Seseorang yang dapat dikatakan sebagai penyelamatannya—pahlawan super, yang membuatnya hidup sampai saat ini.
Wanita itu tampak tenang ketika punggung tangan kanannya disentuh pelan oleh Chip, seakan ia sudah tahu jika pemuda itu datang. Mata sayunya menatap ke taman halaman belakang yang cukup terang oleh lampu-lampu taman. "Tobias..." panggilnya lirih.
"Iya, Bu?" Chip berlutut hingga sejajar di samping wanita tua itu. "Bagaimana keadaan Ibu?" tanyanya lembut tanpa memindahkan dua tangannya dari atas tangan Rebecca.