(Apa aku tidak salah dengar? Thomas mencintaiku? Perasaanku terbalaskan? Ini nyata, kan? Bukan tipuan?)
(Iya. Kamu tidak salah dengar, Lizz.)
Lizzie masih terdiam di tempat duduknya dengan mata mendelik ke arah Thomas. Lidahnya bgd untuk mengeluarkan kata-kata dan jantungnya berdetak cepat, bukan karena gugup atau takut, melainkan antusias, haru, dan D 2 bahagia. Sebuah pikiran terlintas sekilas di benak Lizzie yang membuatnya tersenyum jahil.
"Jadi sekarang kamu sudah tidak melihat umurmu lagi, hmm? Aku kira kamu tipe yang berpegang teguh pada prinsip 'menunggu usia matang dulu untuk bisa mencintai seseorang'. Tapi nyatanya prinsipmu itu bisa hancur juga ya," kata Lizzie dengan dua mata terlihat melengkung.