"Kimberly. Bukankah Thomas kakakmu sudah mati?"
Deg.
Jantung Kimberly terhenti. Seorang lelaki tak asing yang berdiri di belakang dan menahannya itu seakan telah melesatkan sebuah peluru yang membuat jantungnya tak berdetak. Meskipun ia memasang ekspresi bingung dan heran, tapi di mata Kimberly, Sam terlihat sedang menyalangkan mata dengan alis bertaut ke bawah. Ekspresi Sam semakin garang seiring dengan banyaknya bangkai yang harus diakuinya.
Kimberly belum mengatakannya, tapi ia sudah membayangkan yang terburuk. Tidak menutup kemungkinan kalau Sam sangat kecewa, lalu membatalkan pernikahan mereka dan berakhir menjebloskannya ke penjara karena telah menyembunyikan pelaku pembunuhan keponakan Sam, Lindsey. Tapi sejujurnya, ia tidak cemas dengan itu. Baginya, batal nikah dan masuk penjara bukan merupakan yang paling buruk jika Thomas tidak apa-apa. Yang ia khawatirkan dari hati terdalam adalah kondisi Thomas selanjutnya.