Malam ini terasa sedikit berbeda dari sebelumnya. Satu kaleng soda kesukaannya sudah setengah habis, arsip-arsipnya sudah tersusun rapi, juga meja kerjanya sudah bersih dan hanya terdapat kertas beserta pulpen. Ketiga elemen dasar untuknya memulai menulis itu sudah tersedia. Namun sampai sekitar dua jam kemudian, kertas putih itu masih polos dan belum ternodai. Killian hampir tidak pernah mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Tapi untuk malam ini, pertama kalinya ia tidak terpikirkan satu kata pun untuk memulai lembar baru.
"Apa mungkin aku terlalu bersemangat?" gumamnya seraya memandang tangan kanannya yang sedikit bergetar. Ia tangkup tangan itu dengan tangan lainnya sambil mengatur napas.