"Sarah, Lizzie, ada kabar dari Nataline? Apa dia sudah pulang?" tanya Daryl seraya melepas dasi kerjanya. Kebetulan sekali ia melihat mereka berdua di ruang tamu, dan tampaknya Sarah sedang membantu anaknya mengerjakan tugas dari guru home schooling.
"Sudahlah, Daryl. Jangan pikirkan dia terus. Kau tidak lihat teman yang membawanya pergi tiga hari yang lalu? Kau pasti sudah bisa membayangkan lingkungan pertemanannya seperti apa. Aku yakin, dia pasti punya teman wanita jalang lain. Atau mungkin saja dia sekarang sudah kaya karena menjual tubuhnya? Siapa tahu?"
"Sarah. Ada anakmu," tegur Daryl dengan suara menekan.
"Nataline memang pantas disebut jalang. Maaf saja paman, tapi kenyataannya seperti itu," tambah Lizzie tiba-tiba.
"Jaga ucapanmu, Nona Kecil. Kamu belum cukup umur untuk menyebut kata kasar," tunjuk Daryl.
"Kata Ibu tidak apa-apa asal itu ditujukan ke Nataline," timpal Lizzie. "Iya, kan, Bu?"
"Benar sekali." Sarah mengusap rambut panjangnya.