Awan berarak mendekat dari Timur, bulan muncul dari balik kanopi dan menyepuh bagian perut bawah awan dengan perpaduan warna antara gelapnya malam dan terangnya bulan yang berkilauan. Awan yang tergantung di angkasa, sebagian ada yang menurunkan posisi dari yang seharusnya. Angin berdesir lemah, namun cukup kuat untuk menggerakkan gumpalan awan tipis yang tiba di atas permukaan tanah.
Kabut menyelimuti pepohonan, dunia di sekitar mereka berdua berselubung warna putih dengan jarak pandang yang cukup terbatas. Begitu pula keheningan di antara mereka. Hanya gesekan antar ranting pohon dan daun kering yang bergerak mengikuti angin, yang masuk ke telinga. Tidak ada yang buka suara lagi setelah Kimberly memberi Thomas waktu untuk mempercayainya. Memberinya waktu untuk percaya padanya kalau semua ini adalah mimpi yang tidak nyata. Kimberly tampak siap ditanyai apa saja agar kakaknya itu percaya.