Matahari yang sedang beranjak naik, tampak malu-malu untuk menunjukkan wujudnya kepada sebagian makhluk. Di mulai dari posisi di ufuk Timur, hingga condong menuju atas kepala, keberadaannya terus tersembunyi di balik awan putih tebal yang bercampur dengan awan kelabu tipis-tipis. Chip sedang berjalan di sepanjang trotoar dengan mata menempel pada tulisan di buku yang sedang dipegangnya. Ternyata membaca buku di tempat terbuka dengan satu tangan, lebih sulit dari yang dibayangkan. Jemarinya menahan lembaran yang terus berbalik. Membaca buku tebal di tengah hembusan angin lembut ini, berhasil membuat suasana hatinya untuk membaca, menurun drastis. Ia pun menutup buku itu dan fokus berjalan saja menuju rumah yang tidak jauh di depannya.