Suara derap langkah sepatu bot kulit semata kaki dengan hak rendah menggema di sepanjang koridor. Tanpa menjauhkan ponsel di telinga, Kimberly terus berjalan menyusuri jalur yang sedang dilewati sambil menoleh ke kiri dan kanan. Tidak ada orang lewat selama ia melewati koridor ini, sehingga hanya panggilan itu yang bisa diandalkan meskipun suaranya terputus-putus. Tiap langkahnya, ia tidak berhenti memikirkan apa yang terjadi pada kakaknya juga mamanya, Thomas dan Nataline.
Di ujung koridor, ada seorang wanita seusianya keluar dari suatu ruangan dan melambai ke arahnya. Kimberly pun mempercepat langkah sambil mengantungi ponselnya. Ia menghampiri wanita yang dari tadi berbicara dengannya melalui ponsel. Salah satu perawat berkulit gelap yang biasa mengurus Nataline, yang sudah Kimberly anggap sebagai teman dekat, Derby Hayness.
"Di… Di mana Thomas? Apa Mama… baik-baik saja?" tanya Kimberly dengan suara terengah-engah.