Sangat menyusahkan sekali wanita lemah itu, selalu saja memasang wajah polos juga lugunya saat ia membuatku marah. Selalu saja begitu, apa dia tidak lelah apa? Aku sendiri terkadang lelah melihat wajahnya itu. Bukannya aku tidak menyukai benda rajutan atau tidak mau menerima kado dari dia. Hanya saja Lisa saat itu sedang memperhatikanku diam-diam. Dia masih belum pergi jauh dari ruanganku.
Makanya aku melakukan itu semua. Bertengkar dengan dia tidak akan ada hentinya. Dia akan terus memarahiku ini dan itu, sedangkan aku juga benci di omeli terus menerus. Ibuku dulu sering mengomeliku, karena tidak tahan. Aku pergi dari rumah tanpa sepengetahuannya.