"Ratu, apa kamu sudah tidur?" Rena tidak tahu kalau Ella sudah di bebaskan dari penjara bawah tanah. Harusnya ia membawakan makan malam tepat waktu, dirinya juga merasa bahwa kembarannya mengetahui ia berada di pihak Ella sekarang. Sikap dan perlakuan kakaknya berubah saat ia mengajak kakaknya berbicara, "Jangan pura-pura baik kepadaku, aku benci pengkhianat."
Ucapan kembarannya terus terngiang-ngiang di dalam pikirannya. Haruskah ia kembali ke jalan awal dan menjauhi Ella. Ia sendiri berjanji kepada Anna untuk menjaga Ella. "Tidak-tidak, aku harus bersama Ella, lagi pula sesat jalan kembaran satu itu," gumamnya menggelengkan kepala.
"Iya Rena, aku belum tidur. Masuklah ke dalam ... pintunya tidak di kunci," sahut Ella dari dalam. Rena mengangguk dan masuk ke dalam kamar. "Mengapa kamar ratu." Ia di buat takjub dengan pemandangan benda bersinar di lantai. "Benda apa ini ratu?"