Kehidupan itu tidak akan selama mulus kan? akan ada kesalahan yang mewarnai setiap jalan takdir
begitu juga dengan kehidupanku, aku melakukan kesalahan yang sangat patal hanya karena kefrustasian
"Alex gila, gue masih perawan ya!" racau ku
padahal aku hanya minum dua gelas, tapi kenapa kepalaku pusing
"kenapa dia berani mutusin gue tanpa bukti, sialan dasar! aaaakh..."
Alexandre dia adalah kekasihku, eh maksudku sekarang sudah menjadi mantan. tapi aku tidak menerima itu, dia hanya salah paham
aku harus menjelaskannya, ya aku harus menjelaskannya bahwa aku tidak melakukan apapun dengan si tua Bangka itu, aku tidak sekalipun menggoda si bau tanah itu, si bos brengsek itu hanya memfitnahku menggodanya
"tuang lagi" perintahku pada bartender menyodorkan gelas yang sudah kosong "peminum yang lemah eh?!" ujar seseorang menghentikan ku untuk meneguk minuman itu
"siapa lo, jangan ikut campur urusan hidup gue, urusi saja urusan hidup lo" aku berkata dengan teriakan karena di sini sangat bising
"oooh... atau Lo juga mau memfitnah gue, kalau gue udah nggak perawan lagi hah? asal Lo tahu ya gue masih perawan, ingat itu gue masih PERAWAN!" tekanku
"heh, lagian kenapa kalau nggak perawan, lagian ini itu Jakarta" ujarku lirih
"Jadi jangan menghina gue tanpa bukti, emang Lo juga masih perjaka hah?" jeritku tak tertahankan
laki laki yang sejak tadi mendengarkan menghela napas lelah
"sebaiknya kamu pulang" laki laki itu mencoba membatu ku untuk bangun, tapi aku menepis tangannya "siapa Lo berani beraninya nyuruh gue hah?"
"kamu nggak akan tahu kalau kamu nggak sadar, ayo aku antar kamu pulang" laki laki itu kembali meraihku dan lagi lagi aku menepisnya "kalau Lo mau pulang, pulang aja sana jangan ajak ajak gue, gue masih mau di sini hush hush sana pergi" usirku
"ck dasar menyusahkan" dengan sekali hentakan aku sudah dalam gendonganya
"hei turunkan aku, aku masih mau minum" aku menggerak gerakan tubuhku agar bisa terlepas darinya
"kamu sudah mabuk angel, jangan so jago" ujar laki laki itu ia terus berjalan kearah parkiran mobil
"hah! kamu tahu namaku? kamu Alex, ya kamu Alex hahaha" aku berhenti memberontak dan kini malah aku mengaitkan tanganku di lehernya, aku menatap wajahnya lama kepalaku yang sangat pusing ini hanya menampakan wajah Alex "kamu percayakan kalau aku nggak bohong"
"Alex mau kemana?" tanyaku was-was ketika laki laki itu mendudukkan ku di kursi mobil "diam di situ" ujarnya lalu ia menutup pinta dan berlari ke arah samping mobil untuk menyetir
"Alex kamu percayakan sama aku?" ujarku lagi ketika mobil ini sudah melaju di jalanan yang lenggang ini "aku masih perawan kok, sumpah. kalau kamu nggak percaya ayo kita buktikan" aku menyentuh rahangnya mengusapnya lembut mencoba menggodanya
"diamlah angel" laki laki itu menepis tanganku "kamu nggak percaya aku?" ujarku sedih
"kamu butuh buktikan? ayo kita buktikan" aku mendekat padanya memeluk lehernya lalu mendaratkan bibirku pada bibirnya
"angel!" geramnya tertahan, ia menepikan mobilnya "aku bakal buktikan kalau aku perawan Alex" ujarku, aku menaiki pangkualnya dan kembali menciumnya, tanpa di duga laki laki itu membalas ciuman kaku ku dengan ganas
"sial!!" umapatnya "baiklah, ayo kita buktikan" aku terkekeh bangga mendengarnya dan aku pun semakin menjadi menggodanya
"bukan di sini baby, kita buktikan di atas ranjang" laki laki itu menghentikan ciuman, dan mulai memasukan kendaraannya pada tempat yang nyaman untuk melakukan bercinta
"siapa takut" kataku percaya diri.