Chereads / Euphoria From The Dark / Chapter 2 - Part 2 - Him

Chapter 2 - Part 2 - Him

Jeon POV

Aku Jeon Ian atau Jeon Jungkook jika aku bersama keluargaku, dan aku bersama dengan gadis yang hanya berbeda 2 tahun diatas ku karna dia menyelamatkan ku dari pembantaian saat aku dirumah sepupu ku Kim Nana. Sial, aku hampir saja tewas oleh samurai yang sudah siap memenggal kepala ku jika dia tidak menarik ku keluar rumah itu dan aku disini sekarang flat sederhana atau bahkan buruk menurutku.

Lihat bagaimana dia tahu marga ku sedangkan aku tidak mengucapkannya sejak hari itu, gadis menakutkan bukan.

Lika berusaha menutup pintunya dan aku berusaha menahannya, mencoba masuk sebelum ucapan menakutkannya keluar dari mulut berbisa itu. Aku merinding bahkan hanya mendengarnya, karna kau tahu tadi malam aku diajak untuk melihat bagaimana dia menguliti manusia astaga aku tidak bisa tidur karna itu. Jujur saja dia cantik, ah tidak manis tapi tidak dengan sikap dan mulut berbisa nya itu. Apalagi senyuman menakutkan saat dia habis berburu manusia.

Aku mundur setelah mendengar ancamana darinya, tentu saja aku tidak mau melihat kaki ku sendiri berpisah dengan bagian lain? Memikirkannya saja sudah mengerikan diotak ku.

"Baik lah, tapi darimana kau tahu itu?" sejujurnya aku ingin tahu orang seperti apa dia sebenarnya.

"Namamu? Kau ingin tahu kenapa aku bisa disana malam itu? Aku juga harus mengeksekusi si Kim itu tapi ternyata ada hal lain yang malah datang lebih dulu dari ku" katanya santai sambil menutup pintu berjalan melewatiku dan mengambil minuman soda dikulkas.

Apa? Omong kosong macam apalagi ini? Tapi aku rasa dia jujur, tuh apa aku bilang dia mengerikan untuk seorang gadis dengan kulit tan, wajah lugu dan senyum hangat itu. Kalau aku tidak melihat bagaimana dia membunuh seseorang malam tadi, aku mungkin sudah menyukainya dan banyak berterima kasih untuk malam itu.

"Aku rasa kau orang baik, atau bodoh dan sangat penurut" dia bicara sambil berjalan kearah tv dan menyalahkannya.

Dia bilang aku bodoh? Penurut?

"Yak, tidak bisakah bicaramu itu sopan Nona Lika?" Aku sedikit berteriak dan lihat dia hanya menengok kearah ku sekilas lalu mengubah saluran tv nya.

"Untuk apa aku bicara sopan padahal sudah jelas aku lebih tua darimu bocah gila Jeon" aku rasa mulutnya terbuat dari neraka makanya tidak bisa bicara dengan bahasa yang baik.

"Sudah lah aku ingin tidur, nanti malam aku ada job. Kau mau ikut?" dia bangun dari sofa dan menengok kearah ku.

"Kau mengajakku untuk melihat manusia ditusuk dan ditikam lagi? Aku rasa kau sudah gila Lika. Berobat lah sana ke psikiater agar kau tidak melakukan hal sinting lagi" ucapku lantang dan ya aku mengatakan kebenaran bukan.

Dia mengerutkan kening dan setelah itu tertawa, hei lihat dia bahkan tertawa sampai-sampai matanya berair.

Dia melihat kearahku dan bilang "Kau lucu sekali Jeon hahahaha" dia tidak berhenti tertawa dan itu membuatku bingung, dia benar-benar gila aku rasa.

"Kau membuatku tertawa karna omongan konyolmu itu sialan hahaha, tentu saja bukan hal semacam itu bodoh. Kau kira kerjaanku hanya berburu manusia brengsek seperti mereka? Tentu saja tidak, aku tetap ingin terlihat normal disamping pekerjaan sialan itu" dia mengatakan dengan serius dan berlalu menuju kamarnya.

"Yak Lika, jadi kau mau ajak aku kemana hah?" mendekat kearah pintunya dan dia menjawab dari dalam

"Ke bar, kalau kau ingin ikut bersiap-siaplah nanti jam 7 kita kesana dan kau bisa pakai kaos atau pakaian apapun dilemari yang ada dikamar mu aku rasa ukuran mu dan dia hampir sama"

Mengerutkan alis aku langsung berjalan kearah kamar yang dia suruh aku tempati dan ya aku membuka lemari minimalis itu.

"Wow, selera swag darimana ini? Apa dia punya kekasih? Aish siapa juga yang mau jadi kekasih manusia kutub dan berbisa seperti dia" mataku berbinar melihat pakaian dengan style swag yang aku juga suka pastinya, aku rasa yang ini cocok untuk ku. Mengambil pakaian yang aku sukai dan meletakannya dikasur. Segera aku merebahkan diri dikasur dan segera tidur karna jujur aku masih mengantuk.