-POV Reza-
Permintaannya membuat saya jadi tersentak, bukan karena tak ingin, tapi hanya terkejut saja. Saya memang telah merencanakan sebuah pernikahan untuknya. Tetapi bukan yang mewah, hanya sederhana saja. Yang penting sudah terikat dalam status hubungan yang suci.
"Saya akan menikahi kamu, Nayla. Tetapi, kondisinya saat ini kamu tengah hamil, meskipun saya ayah biologisnya, tetapi dia tak memiliki nasab kepada saya, dan haram juga untuk kamu saya nikahi, sebelum anak kita lahir."
Saya ingat tentang hukum menikahi wanita yang tengah hamil. Jika hanya untuk menutupi aib saja, tak masalah, tetapi setelah anak lahir, saya dan Nayla wajib menikah kembali.
"Kenapa peduli? Yang penting kita menikah. Dan hubungan akan menjadi halal."
Saya kembali menggeleng, "Itu tidak benar, Nayla. Pernikahan kita, tidaklah sah, kamu juga tak halal untuk saya sentuh."
Nayla menyandarkan kepalanya ke sandaran jok. Ia terlihat kesal dan tidak mau menerima apa yang sudah saya sampaikan.