-PoV Nayla-
Pagi ini Aira bilang, dia mau ke kantor sebentar. Sementara gue milih buat diam di apartemennya aja. Tidur gue semalam sama sekali nggak nyenyak. Pikiran gue udah berkelana ke mana-mana. Dan semua karena ReZa dan keluarga.
"Lo tunggu gue, ya, Nay."
Gue ngangguk aja. Aira udah keluar. Sejenak, mata gue diserang ngantuk parah. Dan rasanya bener-bener nggak bisa ditahan. Gue tertidur di sofa depan TV.
Gue nggak tahu, gimana kejadiannya. Tapi, rasanya ada yang masuk ke dalam apartemen Aira. Gue nggak tahu, apakah ini cuma perasaan aja atau gimana?
Pas gue buka mata, udah nggak ada. Apa gue mimpi?
Nggak lama, Aira nelpon gue.
"Ya, Ra?"
"Nayla, lo nggak apa-apa?" Suara Aira di seberang sana kedengeran cemas. Gue pun mendadak merinding.
"Kenapa, Ra?"
"Nayla, kalo lo liat ada cowok masuk ke dalam apartemen gue, tolong segera lari keluar. Gue nggak mau lo di apa-apain. Gue lupa nukar kata sandi."